image

Senandung Algoritma

di dunia yang sepi sendiri Sabtu lahir kelabu dari rahim semesta yang hujan pada hari ketika senyummu hanya diketemukan algoritma. sebuah hari yang memerlukan secangkir kopi atau hadirmu dulu y ...
image

Adalah Bandung, Adakah Bandung?

Adalah Bandung,  Adakah Bandung?   Adalah Bandung. Menjadi oase kebangsaan. Dari masa ke masa. Dari Medan Priyayi di Naripan. Sampai Indonesia Menggugat.  Banceuy.  Sel nomor 5 Dari Sako ...
image

Ada Dua Bunga

Ada dua.  Bunga.  Malu.  Untuk bertenu.  Sampai waktu.  Mekar.  Tak terhindar.  Di saat yang tepat.   Dalam balutan senja.   Atawa.  ...
image

Gagal Membaca

Perihal warna paling merah adalah darah yang mendarat di topi dan pipimu. kau selalu gagal membaca darah siapa yang entah bagaimana jatuh dan memercik dari langit ke tubuhmu persis rembesan angg ...
image

Tentang Pemilik

mungkin ketika warna coklat jatuh pada kedua bola matamu dan bola batu di genggamanmu yang singgah dan tak mampu kau sanggah tepat matahari sepenggalah. mungkin ketika tungkai kakiku gentar da ...
image

Penyair Angka

—buat kamu, iya kamu   ia penggemar waktu yang mencintai pikiran tentang derit ranjang. jam yang pikun menidurkannya di dalam tumpukan kalender dan menadirkannya kegiatan ...
image

Bukit Cinta untuk Tuhan

Ia terdampar di sebuah pulau dengan nama yang sulit diucap kedua bibirnya;  Ia terkepung di dalam luka yang tak diberikan daya walau hanya meneguk setetes air;  Ia terjatuh di seb ...
image

Pintamu di Pintuku

kedua orang tuaku adalah lidah api yang kerap membakar habis bekas kecupan lidahmu di keningku yang kering. kadang ia bisa berupa besi pentungan polisi kota kita yang siap memberiku ungu tato at ...
image

Yang Terbaring Sambil Tersenyum

Kepada 'R'  Yang Terbaring Sambil Tersenyum  Aku harus menutup buku.  Tentang kesabaran dan ikhlas. Lalu bersegera. Belajar. Darimu.  Yang terbaring. Berserah. ...
image

Dua Sore

Dua sore setelah ritmis, dengan menghendaki segala yang sulit dan malu menyembunyikan kesedihan, kau berteriak lantang: "tak ada sinonim untuk selamat tinggal" Orang terakhir di bayang ...
image

Belajar Membaca

(1) hari ini, algoritma masih dan tak lelah membisikkan perihal-perihal kau yang mendambakan lelaki berjanggut yang melepaskan zakarnya. ia, katamu, pernah menyamar menjadi toa masjid atau da ...
image

Klise

Sebuah adegan rumah yang remeh: Hujan berhenti, waktu mati, dan Malam memanjang karena jangkrik berbunyi. Seorang anak kecil, dengan tubuhmu, keluar dari Deru dan uap asap napasku. Lampu terbi ...
image

Kamu, Kamu, Kamu

"kamu, kamu, kamu," katamu pada ritmis yang mengetuk jendela kamar seperti silabel yang lebat. musim akan menjadi masam, dan kau sekarang punya seonggok daging untuk mengusir ...
image

Lelaki Peminta-minta

Ia memerlukan dua buah gelas dan segelas anggur supaya dapat melihat dengan jelas bekas kecupan kekasihnya di napas lelaki lain. Ia tak akan menyahut sebelum denyutnya hanyut atau frase ...
image

Menunda

Kita tidak usah bertemu saja. Ini hari. Biar mendung di atas kepala.  Beranjak perlahan.  Awan hitam beriring menjauh.  Kita bersua esok hari saja.  Dengan langit biru memb ...
image

Anak Kecil

ada seorang anak kecil tinggal di kantukmu dan kantung matamu, juga kantung lain yang ada pada tubuhmu. ia, katamu, pernah mencintai kedua mataku dan mata kakiku yang segera kau akhiri dengan lu ...
image

Matahari Merdeka

Ada satu matahari.  Untuk semua.  Pada semesta manusia.  Tapi di desa kami.  Kami menyimpan matahari.  Masing-masing satu.   Ada yang dalam mata.  Dalam ...
image

Sebuah Nama

Ada huruf-huruf.  Berhamburan.   Keluar dari kepala.   Ada huruf-huruf.  Berloncatan.  Jumpalitan.  Ada yang tunggang-langgang.   Ada pula yan ...
image

Sekali Lagi

kadang-kadang aku ingin seperti orang-orang. berkata-kata dengan bahasa yang bias, biasa, dan basi. menikmati matahari tanpa menghitung hari. tidak membedakan antara langit dan langit-lang ...
image

Kosong

KOSONG                                                    Kepada &q ...