post image
kamu, kamu, kamu (Pinterest)
KOMENTAR

"kamu, kamu, kamu," katamu pada

ritmis yang mengetuk jendela kamar

seperti silabel yang lebat.

musim akan menjadi masam,

dan kau sekarang punya seonggok

daging untuk mengusir dingin,

katamu mesum.

 

"kamu, kamu, kamu," ucapmu

misuh-misuh pada sebuah waktu,

yang tua dan kaku, yang gugur dalam kalender 

kamar. kesepian makin betah di kolong

wajah cantikmu. kadang ia membentang

membentuk asteris, yang asimetris.


"kamu, kamu, kamu," umpatmu

berang. kijang-kijang tanggal

dari tempatmu dan

anjing-anjing tinggal di

umpatmu.

 

"kamu, kamu, kamu," panggilmu

lirih, sepatah konsonan yang sedih

pada secangkir kopi di mana

waktu hanya dapat bekerja,

dan aku sebagai satu-satunya

kata yang sulit kau eja.

kau, sekali lagi, menemukan

diriku dalam dirimu.

 

Bandung, Oktober 2019

KOMENTAR ANDA

Senandung Algoritma

Sebelumnya

Baca Juga

Artikel Rumentang Siang