post image
Ilustrasi uji klinis vaksin.
KOMENTAR

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, mengatakan, sejak tahun 2002 hingga saat ini, Unpad merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang melakukan uji klinis vaksin.

Hampir semua vaksin yang beredar di Indonesia, uji klinisnya dilaksanakan oleh Unpad.

“Mulai 2002 sampai sekarang, vaksin yang dilakukan di Indonesia, uji klinisnya di Unpad,” ujar Prof. Kusnandi saat menyampaikan orasi ilmiah pada Upacara Peringatan Dies Natalis ke-63 Universitas Padjadjaran, dikutip dari laman resmi Unpad.

Sekitar 30 jenis vaksin telah berhasil diuji klinis oleh Prof. Kusnandi dan tim dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad.

Tentunya, setiap proses uji klinis vakin ini selalu mengikuti alur perencanaan dan produksi vaksin yang sudah ditetapkan di Indonesia.

Prof. Kusnandi mengatakan, langkah awal adalah melakukan perencanaan penggunaan vaksin oleh Kementerian Kesehatan.

Selanjutnya, PT Bio Farma akan bertugas memproduksi contoh vaksin. Setelah contoh vaksin tersedia, PT Bio Farma akan langsung mengontak FK Unpad dan Rumah Sakit Hasan Sadiki, Bandung, Jawa Barat, untuk melakukan uji klinis.

Uji klinis ini akan dilakukan kembali oleh Prof. Kusnandi dan tim.

“Selesai uji klinis, saya akan bilang ke Bio Farma kalau saya sudah selesai lakukan uji klinis vaksin. Silakan lihat hasilnya di Clinicaltrials.gov, ada semuanya di situ,” kata Prof. Kusnandi.

Oleh sebab itu, akademisi berperan penting dalam pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia. Tidak hanya melakukan uji klinis vaksin, akademisi juga berperan menyumbang ide dan mengedukasi masyarakat tentang vaksin Covid-19.

“Akademisi melakukan edukasi kepada masyarakat yang masih berpikiran negatif terhadap keberadaan vaksin,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Kusnandi juga mengungkap alasan di balik uji klinis vaksin Covid-19 asal Tiongkok di Indonesia.

Menurut Prof. Kusnandi, vaksin yang dikembangkan oleh Sinovach tersebut mempunyai efektivitas yang cukup baik, dilihat dari hasil uji klinis fase I dan fase II.

“Mereka (Sinovac) sudah lakukan uji klinis fase I dan II. Kita tinggal lakukan lanjutan uji klinis fase III,” kata Prof.

Berdasarkan hasil dari uji fase I dan II, Indonesia pun menjadi salah satu negara yang melakukan uji klinis fase III dari vaksin Sinovac, bersama dengan Brazil, India, Bangladesh, dan Turki.

KOMENTAR ANDA

Kelulusan Jalur Mandiri Dibuka, Unpad Terima 2.154 Calon Mahasiswa Baru

Sebelumnya

Ikut Kompetisi IMCC Jessup, Tim Mahasiswa Fakultas Hukum Raih Penghargaan Bergengsi

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Kampus