post image
buku love poems terjemahan Sapardi. (sumber foto: bukalapak)
KOMENTAR

Love Poems: Aku dan Kamu merupakan buku kumpulan sajak yang bertemakan tentang cinta dari berbagai negara. Kumpulan sajak ini disadur oleh Sastrawan Indonesia, Sapardi Djoko Damono, dan diterbitkan pada tahun 2007. Dalam Love Poems, Sapardi mengklasifikasi sajak-sajak tersebut ke dalam tiga bagian.

Pengklasifikasian oleh Sapardi kemungkinan didasari atas letak geografis wilayah adanya puisi tersebut. Saya pula melihatnya secara sepintas Sapardi mengklasifikasikan  sajak-sajak dalam Love Poems berdasarkan diketahui atau tidak pengarangnya.

Bagian pertama, keseluruhan dari sajak-sajak yang ditulis tidak tercantumkan nama pengarangnya. Bagian pertama berisi sajak-sajak dari Jepang, India, Indian, Afrika, Mesir, dan juga Indonesia. Pada bagian kedua dan ketiga sudah diketahui nama pengarangnya. Pada bagian kedua berisi sajak-sajak dari China, Parsi, dan sebagian kecil dari Jepang yang telah diketahui pengarangnya. Sedangkan pada bagian ketiga, banyak ditulis sajak-sajak dari Barat, seperti dari negara Inggris, Rusia, Chili, dan Scotlandia.

Dalam kumpulan sajak ini, tema besar yang diangkat adalah cinta, namun cara penggambaran cinta tersebut dilakukan secara berbeda-beda. Setiap negara memiliki cara tersendiri dalam penggambaran cinta dan memiliki caranya tersendiri untuk merepresentasikannya. Tidak semua sajak cinta di dalam Love Poems memiliki latar belakang yang sama. Artinya, tidak semua sajak cinta dalam Love Poems menggambarkan perasaan bahagia. Ada pula yang menggambarkan perasaan kerinduan, kasih tak sampai, atau bahkan rasa sakit akibat cinta.

Mari kita tengok dua sajak yang berasal dari negara yang berbeda. Dua sajak itu saya ambil dari bagian pertama yang tidak diketahui pengarangnya. Sajak itu berjudul “Meskipun Aku Yakin” yang berasal dari Jepang dengan sajak dari Indonesia yang berjudul “Laksamana Memikat Elang”.

Meskipun Aku Yakin

meski aku yakin
bahwa ia tak akan datang
di malam-malam lembut
sewaktu cengkerik bernyanyi jemu
aku tetap pergi ke pintu
menunggu

Laksamana Memikat Elang

laksamana memikat elang
elang dipanah oleh Sri Rama
tuan laksana kain di pinggang
hancur luluh bersama-sama
elang dipanah oleh Sri Rama
panah bertuah panah yang sakti
hancur luluh bersama-sama
cinta terikat di lubuk hati

Kedua sajak ini banyak memunculkan kekhasan dari masing-masing negara asal. Dalam sajak “Laksamana Memikat Elang” masih terdapat kaidah-kaidah lama dalam penulisan sajak lama seperti adanya repitisi dan memiliki akhiran yang serupa berpola a-b-a-b. Sedangkan dalam sajak “Meskipun Aku Yakin” dapat dikatakan merupakan haiku, karena dilihat dari barisnya yang sedikit, bisa jadi dalam bahasa aslinya, sajak ini hanya terdiri dari 
atas tujuh belas silabe yang menandakan bahwa sajak ini tergolong haiku. Walaupun demikian, kedua sajak ini berbicara tentang cinta.

Sapardi menyadur menggunakan kata-kata keseharian agar mudah dibaca khalayak ragam usia, jenjang pendidikan, hingga jenis kelamin. Hal ini barangkali didasari alasan filosofis Sapardi yang memandang cinta tidak kenal status seseorang. Buku ini cocok dibaca untuk beragam kalangan, baik yang sedang mempelajari cara menulis puisi maupun yang sedang meneliti ragam puisi berbagai daerah.

KOMENTAR ANDA

Peringati Peristiwa G30S, Ini 5 Fakta PKI yang Perlu Diketahui

Sebelumnya

Bukan Cuma Perempuan, Saintis Ungkap Laki-laki Juga Bisa "Datang Bulan"

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Sains