post image
Ilustrasi ujian berbasis komputer (Foto: Pixabay)
KOMENTAR

Mempersiapkan mental jelang pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020 memang sangat penting, di samping menyiapkan fisik dan keilmuwan, agar prosesnya lancar dan dapat membuahkan hasil yang diharapkan. Adapun UTBK 2020 dilaksanakan pada 5 Juli 2020 hingga 14 Juli 2020 dan gelombang keduanya dilaksanakan pada 20 Juli 2020 hingga 29 Juli 2020.

Kepala Departemen Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Surya Cahyadi, mengatakan peserta UTBK perlu mengelola stres dengan baik ketika menghadapi ujian. Hal ini bertujuan untuk menghindari permasalahan psikologis yang bisa menghambat pelaksanaan ujian.

“Stres perlu dikelola dengan baik, dengan cara mengatasi permasalahan yang menjadi sumber penyebab stres dan mengelola perasaan tidak nyaman yang muncul,” ujar Surya, dikutip dari laman resmi Unpad, Jumat (3/7).

Menurut Surya, perasaan stres dan merasa tertekan menjelang ujian adalah perasaan yang wajar. Stres biasanya muncul karena individu merasa takut mengalami kegagalan, seperti kurangnya penguasaan materi, persaingan yang sangat ketat, atau ketakutan-ketakutan lainnya.

“Sebenarnya dalam tingkat yang rendah, kondisi tersebut dapat menguntungkan atau bahkan dapat dikatakan sehat karena dapat memotivasi kita untuk lebih tekun dalam belajar,” kata Surya.

Sementara itu, jika stres yang dialami mulai berlebihan, maka bisa menyebabkan munculnya permasalahan psikologis, seperti mudah cemas, sulit konsentrasi, dan gelisah. Apalagi situasi pandemi Covid-19 yang belum usai berdampak pula pada psikologis peserta ujian. Perasaan takut terinfeksi dari peserta lain bisa memunculkan stres tersendiri yang tentunya akan mengganggu konsentrasi selama ujian.

Surya pun memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan untuk membantu peserta ujiuan mengelola stres. Pertama, menciptakan suasana belajar yang nyaman sehingga lebih mudah konsentrasi dan memahami materi yang dipelajari. Kedua, buat daftar permasalahan dalam proses belajar yang bisa menimbulkan stres dan cobalah untuk menyelesaikannya.

Ketiga, tidak memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi, khususnya hal yang buruk. Keempat, cukup istirahat untuk menyiapkan kondisi fisik dan pikiran yang bugar. Menurut Surya, belajar terus-menerus akan membuat tubuh dan pikiran lelah sehingga psikis pun akan berkurang ketahanannya dan stres mudah menyerang. Kelima, berbagi cerita dengan teman atau saudara mengenai perasaan, permasalahan yang dihadapi sehingga diri merasa lebih nyaman.

Keenam, berdoa kepada Tuhan untuk kelancaran pelaksanaan ujian. Ketujuh, keluarga dan teman harus bisa menghargai kerja keras peserta ujian dan terus memberinya dukungan sehingga ia bisa lebih tenang dan percaya diri saat menjalani ujia. Terakhir, tetap tenang, optimis, dan percaya diri selama pelaksanaan ujian.

“Ketika mengalami permasalahan teknis dalam pelaksanaan ujian, juga upayakan untuk tetap tenang dan mintalah bantuan kepada pengawas jika diperlukan,” imbuhnya.

KOMENTAR ANDA

Sejak 2002, Unpad Satu-satunya Perguruan Tinggi yang Lakukan Uji Vaksin di Indonesia

Sebelumnya

Kelulusan Jalur Mandiri Dibuka, Unpad Terima 2.154 Calon Mahasiswa Baru

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Kampus