post image
Universitas Padjadjaran (Foto: Quipper)
KOMENTAR

Pada akhir bulan Mei lalu, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) telah mengumumkan daftar peneliti terbaik Indonesia versi Science and Technology Index (SINTA) 2020.

Adapun SINTA adalah inovasi sistem informasi ilmu dan teknologi yang dikembangkan untuk mengukur kinerja individu, institusi, dan jejaring dari peneliti atau dosen yang melakukan studi, sebagaimana dilansir oleh Good News From Indonesia.

Menristek, Bambang Brodjonegoro, sebelumnya capaian para peneliti merujuk pada Google Scholar. Kemudian, SINTA hadir dengan metode yang lebih luas sehingga indikatornya menjadi rujukan ranking atau peneliti terbaik Indonesia. Ditegaskan oleh Ply. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Muhammad Dimyati, SINTA dalam waktu satu tahun telah berkembang dengan sangat signifikan, dari segi kualitas dan kuantitas.

“Sampai 26 Mei 2020 telah terdaftar lebih dari 194.000 dosen dan peneliti, 4.983 lembaga, 2.720 jurnal, 94.348 buku, dan 24.466 kekayaan intelektual yang sudah terindeks di SINTA berdasarkan hasil verifikasi, akreditasi, dan evaluasi,” kata Dimyati, dilansir dari laman resmi Kemenristek/BRIN.

Peringkat peneliti terbaik Indonesia yang dirilis SINTA diharapkan oleh Menristek menjadi “cambuk” agar para peneliti dan dosen bisa terus produktif, berprestasi, dan berkarya dengan lebih baik lagi. Untuk institusi terkait, diharapkan pula mampu meningkatkan jumlah tenaga pendidik dan staf penelitinya dalam daftar peringkat ini.

“Bagi yang namanya atau institusinya belum masuk, saya harapkan ini akan menjadi motivasi untuk kita semakin menguatkan fondasi dari universitas riset yang dikembangkan di masing-masing perguruan tinggi dan yang lebih penting juga untuk memperbanyak jumlah peneliti dan inovator yang berkualitas,” papar Menristek.

Adapun beberapa peneliti dari Universitas Padajadjaran masuk dalam daftar tersebut. Dikutip dari laman resmi Unpad, para peneliti ini di antarnya adalah:

1. Bachti Alisjahbana, dr., Sp.PD-KPTI, PhD (Fakultas Kedokteran)

2. Ahmad Faried, MD., Sp.BS(K), PhD (Fakultas Kedokteran)

3. Prof. Dr. Ida Parwati, dr., Sp.PK(K), PhD (Fakultas Kedokteran)

4. Prof. Rovina Ruslami, PhD (Fakultas Kedokteran)

5. Ahmad Agil, dr., Sp.U., (Fakultas Kedokteran)

6. Dr. Edhyana Kusumastuti Sahiratmadja (Fakultas Kedokteran)

7. Prof. Dr. Unang Supratman, M.S., (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

Salah satu indikator dari penetapan ranking peneliti terbaik Indonesia versi SINTA adalah publikasi ilmiah. SINTA mengindeks produktivitas akademik peneliti melalui jumlah publikasi yang terindeks Scopus serta jumlah sitasi di Google. Tak hanya itu, SINTA juga mengindeks produktivitas peneliti dari jumlah publikasi buku, prosiding, paten, dan profil lainnya di Google Scholar.

KOMENTAR ANDA

Sejak 2002, Unpad Satu-satunya Perguruan Tinggi yang Lakukan Uji Vaksin di Indonesia

Sebelumnya

Kelulusan Jalur Mandiri Dibuka, Unpad Terima 2.154 Calon Mahasiswa Baru

Berikutnya

Artikel Kampus