post image
Ilustrasi
KOMENTAR

Lowongan pekerjaan merupakan kesempatan yang amat besar bagi para pencari kerja. Banyak pelamar berlomba-lomba menawarkan diri mereka pada beberapa perusahaan dengan harapan dirinya diterima sebagai karyawan di sana. Seseorang yang bertugas menyeleksi dan menemukan calon pekerja dinamakan recruiter.

Bagi kamu yang mempercayai recruiter untuk mendapatkan karyawan baru, sebaiknya kenali dulu tiga tipe recruiter berikut ini.

Reactive Recruiter

Recruiter tipe ini biasanya hanya bergantung pada pemasangan iklan di job portal. Mereka berharap ada calon pekerja yang berminat mendaftar tanpa menguasai teknik menyeleksi calon karyawan. Hal inilah yang menyebabkan pihak recruiter sering merasa dirugikan, karena biaya yang dikeluarkan untuk memasang iklan di job portal membengkak, sementara belum ada satu pun calon karyawan yang memenuhi keiginannya.

Proactive Recruiter

Berbeda dengan reactive recruiter, proactive recruiter memiliki keahlian yang lebih baik dalam menyeleksi calon karyawan. Recruiter tipe ini tidak akan sembarangan memilih calon karyawan, tentutnya sangat selektif demi memperkenalkan calon tenaga kerja yang tepat pada perusahaan.

Proactive recruiter akan menggunakan teknik sales, yaitu “menjual” perusahaan untuk mendapatkan calon pekerja sesuai kriteria yang dibutuhkan.

Interactive Recruiter

Dalam melakukan proses rekrutmen calon karyawan, interactive recruiter memiliki teknik dan strategi yang efektif. Mereka akan memikat target khususnya orang-orang yang memiliki keahlian dan bakat berkualitas dengan cara membangun hubungan profesional.

Calon pekerja yang berkualitas menjadi komponen paling penting dalam penilaian interactive recruter. Recruiter mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kualitas pekerja di sebuah perusahaan. Maka dari itu, strategi rekrutmen yang dimiliki recruiter harus diperhatikan.

Keahlian recruiter perlu dipertanyakan jika terdapat beberapa tanda berikut ini:

1. Jangka waktu mengisi lowongan pekerjaan melebihi batas waktu yang telah ditentukan.

2. Jika kamu sudah melewati beberapa kali proses wawancara dan belum juga menemukan calon pekerja yang diinginkan, recruiter akan beralasan bahwa belum ada calon yang tepat mendaftar.

3. Biaya yang dikeluarkan untuk memasang iklan di job portal melebihi budget, sementara recruiter belum menemukan satu pun calon karyawan sesuai yang diinginkan.

Itulah beberapa tipe recruiter dengan keahlian dan strategi yang berbeda-beda. Pastikan recruiter kepercayaan kamu memiliki keahlian dalam menyeleksi calon tenaga kerja demi menunjang kualitas karyawan baru di perusahaan.

KOMENTAR ANDA

Dosen FKG Unpad Beri Tips Obati Sakit Gigi yang Bisa Dilakukan Sendiri

Sebelumnya

5 Jenis Sayuran Hijau Paling Sehat

Berikutnya

Artikel Gaya Hidup