post image
Ilustrasi ilmuwan (Foto: Henrey Gomez/Pixabay)
KOMENTAR

Pengembangan vaksin untuk Covid-19 terus digencarkan. Lembaga pendidikan tinggi bekerjasama dengan perusahaan bioteknologi di sejumlah negara berupaya menciptakan vaksin Covid-19 dan kini telah memasuki tahap pengujian. Sebagaimana tim riset dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) yang berkolaborasi dengan Bio Farma dan Sinovach Biotech, Tiongkok, saat ini tengah menyiapkan uji klinis untuk vaksin Covid-19.

Adapun dalam prosedur uji klinis, vaksin tersebut akan disuntikkan pada 1.620 relawan yang ada di Kota Bandung. Ketua tim riset FK Unpad, Kusnandi Rusmil, mengatakan uji klinis vaksin Covid-19 bisa dilaksanakan setelah mengantongi izin dari Komite Etik Penelitian Unpad, sebagaimana dilansir dari laman resmi Unpad. Saat ini Komite Etik Penelitian Unpad masih menelaah kelayakan rencana kerja uji klinis tersebut.

“Begitu Komite Etik sudah oke, kita akan jalan,” ujar Kusnandi, dikutip dari laman resmi Unpad, Kamis, 16 Juli 2020.

Kusnandi memaparkan, vaksin Covid-19 nantinya akan disuntikkan dua kali ke tubuh relawan. Adapun relawan adalah orang-orang dalam kondisi sehat yang sebelumnya sudah menjalani pemeriksaan. Penyuntikkan akan dilakukan sebanyak dua kali per 14 hari. Selama itu, tim riset akan terus memeriksa dan memantau kondisi setiap relawan selama tujuh bulan.

“Kita cari orang sehat, lalu kita suntikkan vaksinnya. Apakah vaksinnya memunculkan zat anti terhadap penyakit atau tidak,” imbuh Kusanandi.

Guru Besar FK Unpad ini mengatakan pengembangan vaksin Covid-19 membutuhkan jalan panjang. Bahan vaksin diambil dari virus yang sudah mati. Cara ini dinilai lebih murah dan lebih mudah jika dibandingkan dengan pengembangan vaksin dari dinding virus atau RNA-nya.

unJika vaksin Covid-19 sudah ditemukan, vaksin tersebut tidak langsung diuji pada tubuh manusia. Pengujian tahap pertama akan dilakukan pada tubuh hewan. Jika hewan tetap dalam kondisi yang stabil setelah mendapatkan vaksin, maka vaksin bisa diuji pada tubuh manusia.

Kemudian, tahap pengujian pada manusia pun terdiri dari tiga tahapan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Kusnandi. Fase pertama diujikan pada 100 orang dewas. Jika sudah aman, maka masuk pada tahap kedua, yakni uji coba pada 400 orang. Setelah berhasil, tahap tiga dilakukan dengan menguji vaksin pada ribuan orang. Adapun uji klinik yang akan dilakukan tim riset Unpad adalah pengujian tahap tiga.

“Hasil uji coba di fase tiga hasilnya harus sama. Kalau hasilnya tidak sama, vaksin tidak boleh dijual,” ungkap Kusnandi. Kusnandi menjelaskan, vaksin nantinya akan menciptakan kekebalan terhadap virus corona dalam waktu 28 hari dengan dua kali suntikkan.

Proses penyuntikkan vaksin pada relawan akan dilakukan di enam tempat, yakni Rumah Sakit Pendidikan Unpad, kampus Unpad Dipati Ukur, dan 4 Puskesmas di Kota Bandung. Kusnandi menegaskan bahwa uji coba ini tetap memprioritaskan keselamatan relawan dengan memberikan asuransi pada masing-masing relawan.

KOMENTAR ANDA

Sejak 2002, Unpad Satu-satunya Perguruan Tinggi yang Lakukan Uji Vaksin di Indonesia

Sebelumnya

Kelulusan Jalur Mandiri Dibuka, Unpad Terima 2.154 Calon Mahasiswa Baru

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Kampus