post image
KOMENTAR

Sebetulnya kuliah jurusan hukum bukan pilihan utama, pilihan lainnya adalah Satra Jepang, tapi karena diterima di Fakultas Hukum Unpad, Bandung, sejak awal tahun 1975 jadilah mahasiswa Fakultas Hukum.

Setelah masuk kuliah ternyata dari 138 mahasiswanya hanya sekitar 15 % yang berasal dari luar Jawa Barat, jadi sangat beruntung bisa diterima.

Setelah dijalani satu tahun ada perasaan tidak cocok kuliah di jurusan hukum, terbukti dari hasil ujian di akhir tahun, hanya tiga dari sepuluh mata pelajaran yang lulus, seperti Pengantar Ilmu Ekonomi, Ilmu Tata Negara dan Pancasila,dimana tingkat kelulusannya rendah,malah lulus.

Waktu itu sistem perkuliahan sistem kenaikan tingkat, untuk naik ketingkat dua atau selanjutnya, pelajaran yg sedang dijalani, harus lulus.Jika belum semua lulus, jangan harap bisa terdaftar kuliah ditingkat selanjutnya.

Dengan sistem ini, maka banyak mahasiswa yang drop out, atau tidak betah,keluar pindah ke jurusan lain. Lagi pula penyakit lama ada dosen yg pelit memberikan nilai,mahasiswa tidak lulus, jadilah dosen tersebut, dijuluki dosen killer.

Dengan sistem demikian,yang bisa sampai garis finish, selesai dan di wisuda tidak sampai 60% tingkat kelulusan, dengan rata-rata menghabiskan waktu 7-8 tahun waktu kuliahnya, bahkan ada yang belasan tahun, walaupun satu dua ada yg lulus tepat waktu.

Aktif Kegiatan Kemahasiswaan

Selain kuliah, keaktifan dalam kegiatan kemahasiswaan juga menjadi bagian dari kehidupan kampus. Sejak awal kuliah sudah masuk dalam kepengurusan Senat Mahasiswa Fakultas Hukum (SMFH), menjadi wakil ketua bidang kerohanian, ikut pendidikan selama sepekan bersama mahasiswa lainnya di sebuah pesantren di daerah Tasikmalaya.

Pesantren tradisional khas pedesaan di Jawa Barat. Dan di tingkat Fakultas pernah menjadi Caretaker Ketua SMFH, bersama tiga teman lainnya, yaitu Tutus Demiterius, Ariffin Somadilaga, Gunawan Sumantri.

Kembali ke awal perkuliahan tahun 1975, kehidupan kampus diwarnai dengan politik kampus pemilihan anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) dan pemilihan Ketua Dewan Mahasiswa Unpad, dengan demikian suasana kampus menjadi hiruk pikuk saling mempengaruhi mahasiswa,terutama mahasiswa baru. Secara otomatis, mahasiswa menjadi terbelah keberpihakannya sesuai dengan kandidat yang akan dipilihnya.

Tidak lama setelah itu perpolitikan kampus, diwarnai dengan perpolitikan nasional, yang berimbas pada pergerakan mahasiswa, termasuk dalam kehidupan kampus. Dengan demikian semakin mempengaruhi kehidupan akademik bagi mahasiswa secara keseluruhan.

Unpad Ditutup Sementara

Kehidupan politik yang memanas di tahun2 1977-1978 mengakibatkan beberapa kampus besar di Bandung ditutup, termasuk kampus Unpad Dipati ukur. Peristiwa yang tidak bisa dilupakan,terjadi pada sebelum waktu subuh, kampus waktu itu penuh dengan mahasiswa dari berbagai Fakultas, sebagian berada di depan kampus,masih di halaman depan, tepatnya menjaga pintu gerbang.

Rumor yang didapat akan terjadi pendudukan kampus Unpad, setelah sebelumnya kampus ITB ditutup dan dikuasai serta diduduki oleh tentara. Kejadiannya sekitar awal bulan Febuari 1978, suasana mulai mencekam sejak tengah malam, karena ada pergerakan pasukan tentara dengan jeep dan truk, mulai menguasai jalan sekitar kampus Unpad.

Kami sebagian mahasiswa yang berada di dalam kampus sejak sore hari, mulai menyusun barisan di depan gerbang. Tidak lama datang kedepan pintu gerbang, komandan pasukan, mencoba berdialog dengan pimpinan mahasiswa, mereka minta kampus di kosongkan dan tentara akan masuk.

Pimpinan mahasiswa secara tegas menolak dan meminta surat tugas. Tiba-tiba pimpinan tentara memerintahkan anak buahnya untuk masuk kampus,dengan menembakan pistolnya ke atas serta beberapa pasukan loncat pagar,seraya menodongkan senjata.

Saya bersama mahasiswa lainnya digiring ke belakang gedung rektorat, dikumpulkan,ada mahasiswa senior mencoba membangun semangat dengan meminta menyanyikan lagu perjuangan dilarang oleh tentara.

Setelah itu kami semua digiring keluar kampus, serta sebagian lagi pentolan mahasiswa diangkut ke markas tentara untuk menjalani pemeriksaan, serta ditahan beberapa hari.

Bahkan Ketua Dewan Mahasiswa Unpad yaitu Iskadir Chottob ditahan, kemudian menjalani proses persidangan di pengadilan. Setelah kejadian pagi itu, kemudian kampus diduduki serta dikuasai beberapa hari oleh tentara.

Setelah hari pendudukan mahasiswa terus berjuang, dengan mengobarkan semangat walau langit runtuh perjuangan tetap akan di lakukan.

Unpadku sayang,Unpadku malang, Unpadku diambil orang. Suatu ungkapan kepedihan bagi mahasiswa saat itu atas pendudukan kampus.

Peristiwa hari itu adalah rangkaian dari kegiatan mahasiswa sebelum-sebelumnya sejak tahun 1977 yang menentang Rejim Suharto karena dinilai banyak melakukan penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan selama berkuasa. Sampai kemudian dibubarkannya seluruh kegiatan Dewan Mahasiswa diseluruh Indonesia,dengan menerapkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus terkenal dengan NKK/BKK.

Pada intinya meniadakan kehidupan politik praktis di kampus.Yang akibatnya berimbas sampai puluhan tahun kemudian,yaitu sampai hari ini.

Perjuangan Terus Berlanjut, Menolak NKK/BKK

Dengan dibekukannya kegiatan Dewan Mahasiswa, aktivis mahasiswa berusaha membentuk Dewan Mahasiswa dengan Ikatan Keluarga Mahasiswa, dengan bentuk kepengurusan Presidium terdiri dari beberapa fungsionaris, tercatat ada 3 periode pergantian dengan kurun waktu yg singkat,dari periode pertama, Dindin S. Maolani dkk, periode kedua Tonny Sukasah dkk, dan terakhir periode ketiga dengan susunan Presidium terdiri dari Buntje Harbunangin (psikologi), Helmansyah (hukum), Cahyono Eko Sugiharto (publisistik), dan Syarif Bastaman (Sospol), periode tahun 1980-1981.

Pada periode ketiga, lebih banyak mengadakan serta membentuk group-group diskusi di lingkungan Unpad, serta mengadakan pelatihan-pelatihan kepemimpinan.

Dan tak kalah penting melakukan pertemuan ikatan mahasiswa kampus lainnya, baik di Bandung maupun Jakarta. Menolak diterapkannya NKK/BKK di Perguruan Tinggi

KOMENTAR ANDA

Sejak 2002, Unpad Satu-satunya Perguruan Tinggi yang Lakukan Uji Vaksin di Indonesia

Sebelumnya

Kelulusan Jalur Mandiri Dibuka, Unpad Terima 2.154 Calon Mahasiswa Baru

Berikutnya

Artikel Kampus