post image
Suasana Warkop Cakyus Sumber: Dokumentasi milik Samsul Rizal
KOMENTAR

 "Woi, malem cakyus ga nih?“ begitulah kurang lebih isi obrolan sehari-hari grup Line saya bersama teman-teman pada tahun 2016 silam. Cakyus sendiri merupakan nama warung kopi di Jatinangor yang memiliki tempat tersendiri dalam hati mahasiswa di Jatinangor pada saat itu, terutama saya dan kawan-kawan saya. Dulu, hampir setiap malam kami berkumpul di sana untuk sekedar bersantai melepas kepenatan berkuliah.

Warung kopi ini dulunya pernah menjadi primadona di kalangan para mahasiswa Jatinangor. Sesuai dengan jargonnya yaitu, „Ngajalin Daduluran“ yang berarti ‚menjalin persaudaraan‘, tempat ini telah menjadi saksi bisu kisah pertemanan banyak mahasiswa Jatinangor. Banyak diantaranya yang datang ke tempat ini untuk rapat, berdiskusi, atau sekedar bercengkrama santai. Ada yang datang ke sini bersama teman-temannya, dan ada pula yang banyak mendapatkan teman-teman baru karena sering datang ke tempat ini.

Lokasi strategis dan harga yang bersahabat

Warkop Cakyus sendiri didirikan pada tahun 2016 di jalan putar balik di seberang Dunkin Donuts Jatinangor, tepatnya pada Jalan Jatinangor nomor 131. Lokasi ini sangat strategis karena berada tepat di tengah-tengah kecamatan Jatinangor. Selain itu lokasi warkop ini juga bersebelahan dengan warung nasi tegal dan warung kelontong sehingga memudahkan pelanggannya yang ingin makan makanan berat atau membeli rokok dan makanan ringan.

Ada konsep unik pada warung kopi ini yang jarang ditemukan pada warung kopi lain pada umumnya. Ketika masuk ke dalam, kita akan disambut dengan suasana yang nyaman dan penuh dengan ornamen kayu. Pada salah satu dindingnya terdapat gambar beberapa landmark Jatinangor yang dilukis dengan tangan, dan pada sisi lain dindingnya dipenuhi dengan lukisan-lukisan tangan yang indah. Jauh dari konsep warkop pada umumnya yang terkesan „seadanya“. Selain itu warung kopi ini juga menyediakan rak berisi buku-buku dan permainan santai seperti berbagai macam kartu dan Uno Stacko.

Menu-menu yang ditawarkan di warkop ini pun beragam. Sajian utamanya adalah berbagai macam kopi arabika dan robusta yang digiling di tempat, ada juga menu minuman non-kopi lainnya seperti teh, dan susu. Selain minuman, Warkop Cakyus juga menyajikan berbagai macam camilan seperti kentang goreng, indomie dan roti bakar. Menu-menu tersebut dibanderol mulai dari empat ribu hingga lima belas ribu rupiah. Bahkan pada hari-hari tertentu kedai kopi ini juga menjual Sisha yang ditawarkan dalam berbagai pilihan rasa yang dibanderol seharga dua puluh lima ribu rupiah. Cukup bersahabat bagi kantong mahasiswa di Jatinangor.

Banyaknya pengunjung yang datang ke warung kopi ini menjadikan ruangan dalamnya saja tidak cukup untuk menampung para pelanggan. Jika sedang ramai-ramainya, kedai kopi ini sampai harus membuka beberapa meja lipat di depan kedainya untuk menampung banyaknya pelanggan yang datang ke sana. Hanya hujan dan liburan semester yang mampu membuat warkop ini sepi pelanggan. Wajar saja, di kota kecil yang isinya mayoritas mahasiswa perantauan ini, dua alasan tersebut selalu dapat membuat bisnis tempat nongkrong menjadi sepi.

Mendadak tutup

Pada awal tahun 2018, papan nama Cakyus yang terdapat pada bagian depan bangunan di Jalan Jatinangor nomor 131 itu tiba-tiba saja sudah tidak ada. Pintunya pun tertutup rapat dan halamannya sempat dijadikan tempat mangkal ojek lokal. Warkop Cakyus yang dulunya merupakan salah satu tempat nongkrong favorit di Jatinangor itu telah tutup. Warung kopi ini tutup di saat ia tengah menjadi primadona di Jatinangor. Cukup banyak pelanggan setianya yang terkejut pada waktu itu, tidak terkecuali saya dan teman-teman saya.

Banyak rumor yang beredar mengenai alasan tutupnya warung kopi ini. Ada yang mengatakan bahwa warkop ini tutup karena adanya permasalahan internal, namun ada juga yang mengatakan bahwa warkop ini tutup karena adanya dorongan dari pihak-pihak luar. Namun apapun alasannya, tutupnya Warkop Cakyus ini cukup disayangkan oleh banyak pihak, terutama para pelanggan setianya. Dalam umurnya yang kurang dari dua tahun, warkop ini telah banyak memberikan kenangan indah bagi para pelanggannya, terutama para mahasiswa di Jatinangor.

KOMENTAR ANDA

Sejak 2002, Unpad Satu-satunya Perguruan Tinggi yang Lakukan Uji Vaksin di Indonesia

Sebelumnya

Kelulusan Jalur Mandiri Dibuka, Unpad Terima 2.154 Calon Mahasiswa Baru

Berikutnya

Artikel Kampus