post image
Siomay pink. / Tribunnews
KOMENTAR

Tentu kita semua akrab dengan makanan tradisional yang satu ini, siomay. Makanan ini khas dijajakan keliling oleh pedagang kaki lima dan dapat Anda temui di pinggir jalan, di kantin, maupun di tempat wisata.

Olahan ikan tenggiri ini dapat dibeli dengan harga yang murah meriah. Berteman dengan tahu, kol, telur, kentang, dan bumbu kacang, makanan ini menjadi jajanan yang menyajikan cita rasa yang mewah.

Akan tetapi, bagaimana dengan siomay pink? Pernahkah Anda mendengar siomay pink? Pernahkah Anda mencobanya?

Siomay pink benar ada di dunia nyata. Siomay pink adalah bisnis kuliner yang dijalankan oleh Sriyono asal Klaten Jawa Tengah.

Siomay pink tidak menyajikan siomay berwarna pink atau bumbu siomay yang berwarna pink. Siomay pink hanyalah brand semata yang dibuat berdasarkan kreatifitas Sriyono.

Asal Mula Siomay Pink

Sriyono mulanya adalah seorang mantan milyarder yang mengalami kerugian bisnis sehingga jatuh miskin. Ia memulai kembali mengumpulkan pundi-pundi uang dengan membuka bisnis kuliner, yakni berdagang siomay.

Sriyono berdagang siomay semenjak tahun 80-an. Ia menjajakan dagangannya di pinggir jalan di kawasan Graha Raya Bintaro. Usahanya ini berjalan dengan omzet sekitar puluhan juta rupiah.

Akan tetapi, bisnisnya gulung tikar. Ia diceraikan istrinya dan menjadi seorang tuna wisma pada tahun 2008. Di tahun selanjutnya, ia memilih menetap di Masjid Al Bina di kawasan Senayan.

Selama menjadi tuna wisma, ia mendapat bantuan untuk memulai kembali bisnisnya. Dengan bekal keinginan dan kerja keras Sriyono memulai kembali bisnisnya.

Kali ini, Sriyono menyajikan konsep menarik untuk mengemas dagangannya. Ia menggunakan atribut serba pink, kendaraan sepeda berwarna pink, dan brand “siomat pink” sebagai strategi bisnis kulinernya.

Strategi bisnis ini sukses dieksekusi Sriyono. Bisnis kulinernya mampu meraih keuntungan hingga jutaan rupiah. Dengan konsep bisnis waralaba, siomay pink kini hadir di berbagai tempat di Jakarta.

Selain itu, siomay pink ini sempat viral karena unggahan Valentino Simanjuntak, komentator sepak bola, di akun Instagram pribadinya. Bahkan, kisah siomay pink ini dijadikan buku oleh Gramedia dan dapat dibeli di seluruh toko buku di Indonesia

Mengapa Warna Pink?

Secara psikologis, bisnis kuliner banyak menggunakan warna merah dan kuning sebagai strategi bisnis karena dapat memancing orang agar membeli makanan. Warna pink, dalam psikologi, tidak punya daya membuat orang orang lapar, tetapi mampu menarik mata karena sifat warnanya yang terang nan mencolok.

Sementara itu, ada alasan emosional Sriyono menggunakan pink. Ia menggunakan warna pink karena teringat akan warna favorit anak kesayangannya.

Anaknya dibawa oleh istrinya pasca bercerai. Sriyono tidak tahu di mana sang anak berada dan memendam kerinduan yang mendalam.

Nah, setelah mengetahui tentang siomay pink ini, tertarikkah Anda untuk membelinya?

KOMENTAR ANDA

Dosen FKG Unpad Beri Tips Obati Sakit Gigi yang Bisa Dilakukan Sendiri

Sebelumnya

5 Jenis Sayuran Hijau Paling Sehat

Berikutnya

Artikel Gaya Hidup