post image
KOMENTAR

Ramadhan pertama tepatnya tahun 1987 saya mulai menginjakkan kaki di Kota Cilegon, Banten. Ya saat itu dipertengahan bulan April 1987 mulai bekerja di perusahaan baja PT. Cold Rolling Mill Indonesia Utama (CRMIU), perusahaan patungan Indosteel group dengan PT Krakatau Steel. Jika tidak salah setelah diterima bekerja,tidak lama kemudian masuk bulan Ramadhan,dan jadilah puasa sebulan penuh lebih banyak dihabiskan waktunya di Cilegon. Udara panas yg menyengat,dan perusahaan baru dalam tahap trial produk, karena baru saja selesai pembangunan pabrik penghasil Baja Lembaran Canai Dingin (Cold Roll), tentu sehari-hari waktu lebih banyak bekerja melayani pekerja pabrik. Ingat sekali, hari pertama puasa, tidur di rumah kost-kostan, waktu sahur tidak ada yg membangunkan, pas bangun, terdengar suara sirine tanda imsyak. Dengan terburu-buru berlari ke warung makan Bu Sido, makanan sudah habis, hanya ada sedikit lauk, buru-buru dimakan berapa sendok dan seteguk air hangat. Adzan subuh akan dikumandangkan. Stop makan dan minum dengan perasaan tidak menentu. Hari itu tetap berpuasa sampai waktunya adzan maghrib. Setelah itu hari-hari puasa dijalani dengan penuh kehati-hatian terutama waktu sahur, menyiapkan roti dan jam bekker yg standby berbunyi alarmnya pada waktu 30 menit sebelum adzan subuh. Kalau buka puasa tidak masalah, karena bekerja biasa sampai lewat waktu maghrib, dan di perusahaan, bagi yg puasa disediakan makan. Apalagi status masih bujangan, dan tidak punya keluarga, banyak menghabiskan waktu bekerja di kantor atau pabrik. Terutama pada saat itu tenaga asing yang bekerja masih banyak, jadi jam kerja terasa panjang sekali.Lebih dari 8 jam sehari, rata-rata menghabiskan waktu 10 sampai 12 jam sehari.

 

Gaji pertama

Setelah bekerja selama 2 minggu, karena masuknya pertengahan bulan, maka gaji pertama dibayarkan di akhir bulan. Pada saat gaji masih dibayarkan berupa uang tunai,dimasukan ke dalam amplop,termasuk uang logam jika ada. Mengambil gaji dengan cara mengantri satu persatu,cukup terharu jika mengingatnya. Gaji dengan status masa percobaan 3 bulan,tentunya tidak banyak,masih 80% dari gaji sesungguhnya jika lulus masa percobaan dan diterima sebagai karyawan tetap (organik).

 

Ketan bintul khas Ramadhan

Setelah gajian yg pertama,masih di bulan puasa,pas hari libur, ada kawan yg mengajak buka puasa di kota Serang. Pergilah bertiga dengan kawan lainnya dari Cilegon ke Serang,menggunakan kendaraan umum,bus tiga perempat. Tiba di Serang hari masih sore, jalan kaki ke daerah pertokoan.Melihat kerumunan orang antri ada rasa ingin tahu, apa yang membuat mereka antri. Ternyata makanan khas Serang, yaitu ketan bintul. Makanan yg hanya dijual setiap bulan Ramadhan saja. Penasaran ikut antri, walaupun sore itu, matahari masih bersinar terang,cukup membuat kepanasan. Akhirnya bisa juga membeli ketan bintul, yaitu seperti ketan uli dibubuhi serundeng kelapa. Jika mau ditambah dengan semur daging boleh juga. Sebelum tiba waktu berbuka, kami melipir mendekati tukang bubur ayam di depan sebuah bioskop. Konon bubur ayam ini pada saat itu cukup terkenal,dan bukanya setelah waktu maghrib. Benar saja sudah banyak juga yang menunggu, agaknya kami hampir telat tidak kedapatan kursi. Di sebelah tukang bubur ayam,ada penjual es kelapa muda, lengkap sudah persiapan berbuka puasa. Dengan ketan bintul yang ada di dihadapan mata,terbungkus rapih,dan aromanya yg menggoda selera.

 

Durian Mancak

Selain menikmati suasana dan makanan khas Banten,yg tidak kalah terkenal adalah Durian mancak,durian yg di hasilkan dari daerah Mancak, dekat Pandeglang Banten. Durian mancak banyak di jual di dekat pusat pertokoan pasar lama tersebut,tepatnya di Jalan Maulana Yusuf, Serang. Jadilah durian mancak dengan rasa kopi pahit menjadi makanan penutup saat itu. Peristiwa tiga puluh tahun lalu,selalu melintas jika mengingat kota Serang,terutama di dalam bulan Ramadhan.

 

Ketan Bintul the Legend

Ketan bintul, bubur ayam, es kelapa muda dan juga durian mancak adalah bagian kenangan puluhan tahun silam yg tidak mudah dilupakan dari sejarah kota Serang. Dan rasanya hingga kini terutama ketan bintul masih sebagai legenda makanan warisan Sultan Banten, yang tidak luntur dan dilupakan oleh masyarakat Serang, dan Banten tentunya. Selamat bernostalgia di Banten terutama kesibukan masyarakatnya di bulan Ramadhan. Bandung,10 Mei 2020.

KOMENTAR ANDA

Dosen FKG Unpad Beri Tips Obati Sakit Gigi yang Bisa Dilakukan Sendiri

Sebelumnya

5 Jenis Sayuran Hijau Paling Sehat

Berikutnya

Artikel Gaya Hidup