post image
Ilustrasi Catshark, ikan hiu yang tidak memiliki kulit dan gigi. /Forbes/Antonello Mulas.
KOMENTAR

Belum lama ini, para ilmuwan berhasil menemukan hiu yang bisa hidup meski tidak memilki kulit dan gigi.

Penelitian lebih lanjut terhadap anatominya yang dipublikasikan pada jurnal Fish Biology menjelaskan, ikan hiu ini tidak punya struktur kulit yang mirip dengan kelompok ikan hiu elasmobranch.

Dilansir UNPADERS dari National Geographic, hiu tanpa kulit dan gigi ini diyakini sebagai satu-satunya jenis ikan yang mengalami kondisi tersebut namun tetap bisa berenang bebas di lautan.

Kulit merupakan bagian penting yang berperan sebagai zat kimiawi dan pertahanan mekanis bagi hiu elasmobranch.

Kulitnya akan mengeluarkan semacam lendir yang mengandung protein antibakteri denganfungsisebagai bagian dari sistem kekebalan, karena mampu membasmi mikrobayang berusaha membentuk koloni di permukaan kulit

Kulit hiu ini juga tersusun dari beberapa dentikel, semacam strukturgigi yang saling tumpang tindih, sehingga kulit juga menjadi pertahanan mekanis yang kuat dari serangan predator dan ektoparasit tertentu.

Berbeda dengan penjelasan tersebut, ikan hiu blackmouth catshark (Galeus melastomus), tidak mempunyai perlindungan tersebut.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat kekurangan yang ekstrempadaseluruh struktur yang terkait dengan kulit. Mulai dari bagian dermis,epidermis, dentikel dermal, dan gigi.

Hiu unik ini tertangkap oleh pukat pada kedalaman 500 meter di perairan pulau Sardinia, pada Juli 2019.

Awalnya peneliti sempat mengkhawatirkan kondisi hiu tersebut, mengingat pentingnya struktur kulit baginya.

Akan tetapi, kekhawatiran itu luntur setelah melihat kondisi ikan tersebut yang tampak sehat dan mampu berkembang biak dengan baik.

Sementara itu, catshark cukup beruntung karena ia tidak membutuhkan gigi untuk memakan mangsanya.

Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab hiu ini tidak memiliki gigi, mulai dari faktor alamiah hingga akibat terdampak kegiatan manusia.

Para peneliti menduga, ketiadaan gigi pada catshark bisa saja dampak dari habitat yang terkontaminasi dengan bahan kimia, pemanasan laut, dan pengasaman akibat perubahan iklim. Semua itu tentu saja dampak dari kegiatan manusia di planet ini.

Meski begitu, mereka pun menjelaskan bahwa kondisi itu juga bisa terjadi secara alami terutama saat perkembangan embrio hewan.

Lingkungan yang terus berubah dan cenderung memburuk, para ilmuwan mendesak agar manusiamenyikapi kelainan seperti yang dialami catshark menjadi upaya perlindungan hewan laut.

Sebab, jika tidak, kondisi buruk yang terjadi pada Bumi secara umum, dan laut secara khusus, bisa mengakibatkan banyak hewan punah termasuk ikan-ikan hiu.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Aktual