post image
Ilustrasi virus corona (Foto: Gert Altmann/Pixabay)
KOMENTAR

Uji coba calon vaksin Covid-19 yang rencananya akan dilakukan di Bandung, Jawa Barat, mendapatkan perhatian luas, tak terkecuali di jagat maya. Beberapa pesan yang mendukung uji coba vaksin maupun yang menolaknya pun beredar santer. Bahkan, beberapa warganet menyebut uji coba vaksin Covid-19 ini akan menjadikan masyarakat Indonesia sebagai kelinci percobaan.

“China aja menolak rakyatnya untuk uji coba vaksin ini. Baru satu satunya di dunia Negeri +62 pemerintahnya merelakan rakyatnya menjadi kelinci percobaan fase 3 vaksin dari China,” bunyi pesan tersebut, dikutip dari Tempo.co.

Santernya kabar mengenai hal ini, Manajer Lapangan Uji Vakssin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad), Eddi Fadlyana, akhirnya buka suara. Eddi menyebut pesan tersebut hanya propaganda atau kampanye hitam. Isi pesan pun dinilainya menyesatkan, “Saya kita kalau hoax nggak usah diklarifikasi,” ujar Eddy, dilansir dari Tempo.co.

Tak hanya itu, ahli biologii molekuler Indonesia, Ahmad Utomo, juga mengatakan hal senada. Menurut Ahmad, kabar Indonesia akan dijadikan kelinci percobaan adalah hoax dan menyesatkan. Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad dalam video YouTube yang ia unggah pada Sabtu, 25 Juli 2020.

Dalam video tersebut, Ahmad pun menjelaskan bahwa wilayah dengan kasus penyebaran virus yang masih tinggi ideal untik uji coba vaksin tahap 3. “China itu sudah terkendali. Beberapa waktu lalu, mereka ketemu 30 orang positif, langsung lockdown Beijing. Nah, kita yang di Jakarta aja ada banyak banget, Jawa Timur, dan Solo juga masih tinggi (kasus) per hari,” terang Ahmad.

Eddi menjelaskan, relawan yang akan mengikuti uji coba vaksin di Indonesia akan melalui proses pendaftaran yang dibuka setelah mendapatkan izin dari Komite Etik. Para pendaftar pun akan disaring dengan syarat kondisi sehat dan berusia antara 18 hingga 59 tahun. Jumlah relawan yang dibutuhkan adalah 1.620 orang.

Para pendaftar yang lolos menjadi relawan dipersilahkan untuk mendatangi pusat imunisasi yang tersebar di enam lokasi di Kota Bandung, yakni Rumah Sakit Pendidikan dan Balai Kesehatan Unpad dan empat Puskesmas di Bandung. Nantinya, relawan akan disuntik vaksin di ruangan yang khusus.

Adapun tenaga medis yang akan terlibat dalam uji coba vaksin adalah 40 orang dokter umum, 20 dokter spesialis, serta 60 perawat untuk enam pusat vaksinasi. Eddi menjamin semua tim meedis yang terlibat dalam uji coba ini telah mendapatkan pelatihan dan mampu memberikan penjelasan lengkap kepada para relawan mengenai uji coba yang akan dilakukan.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Aktual