post image
Ilustrasi (Foto: Pixabay)
KOMENTAR

Laut dalam masih menyimpan berbagai misteri yang hingga kini masih belum bisa dipecahkan oleh manusia. Eksplorasi laut dalam bukanlah hal yang mudah. Semakin dalam, maka semakin sedikit cahaya matahari yang diterima. Bahkan, kedalaman beberapa ratus meter di dalam laut akan memberi tekanan yang menghancurkan, paling tidak untuk manusia.

Dengan begitu, manusia membutuhkan teknologi canggih yang dirancang khusus agar bisa bertahan dari tekanan tinggi. Untuk bisa menciptakan alat semacam itu tentu saja dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, dan hal itu kerap menjadi salah satu kendala yang sulit dihadapi.

Untung saja baru-baru ini, sekelompok peneliti eksplorasi laut dalam bisa dilakukan dengan teknologi canggih tanpa perlu mengeluarkan biaya besar. Mereka menciptakan peralatan yang diberi nama ‘kereta luncur video’ yang terdiri dari GoPro, lampu, dan laser pointer. Ketiga alat tersebut ditempelkan pada rangka baja yang digantung pada kapal penelitian. Hebatnya, ‘kereta luncur video’ itu dapat mencapai kedalaman 1500 meter.

Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, Stephen Long, ahli geografi dari University College London dan Zoological Society of London menyatakan bahwa upaya eksplorasi laut dalam masih sangat sedikit dan cenderung terabaikan.

“Laut dalam sering diabaikan dalam misi eksplorasi. Faktanya, kita memiliki peta permukaan Mars yang lebih baik dibanding laut dalam,” ujar Stephen Long, dikutip dari National Geographic Indonesia.

“Perkembangan peralatan dengan biaya murah yang dapat mengeksplor lingkungan laut dalam memberikan kesempatan untuk memahami ekosistem laut,” imbuh Long, masih dikutip dari dikutip dari National Geographic Indonesia.

Berkat ‘kereta luncur video’ itu pulalah, tim peneliti menemukan taman karang yang tumbuh subur seluas 486 kilometer persegi di zona mesopelagis pada kedalaman antara 314 hingga 585 meter di kedalaman laut Greenland yang dingin dan gelap.

Pada kedalaman tersebut, cahaya yang masuk hanya sekitar satu persen dari cahaya di permukaan. Tekanannya pun berbeda, pada kedalaman 500 meter tekanannya meningkat 50 kali lebih besar jika dibandingkan dengan tekanan pada permukaan. Pada kedalaman itulah, para peneliti menemukan taman karang yang ditinggali oleh karang-karang, spons, anemon, hidrozoa, bryozoa, dan ikan.

“Taman karang ditandai dengan koleksi satu atau lebih spesies yang menempati habitat keras hingga lembut,  dari batu hingga pasir, dan mendukung keanekaragaman fauna,” ujar Chris Yesson, ahli zoologi dari Zoological Society of London. Masih dikutip dari National Geographic Indonesia.

Menurut peneliti, penemuan ekosistem laut yang sangat luas ini harus menjadi pengingat bagi kita untuk sadar dan mengupayakan perubahan aktivitas yang selama ini berdampak buruk bagi lingkungan.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Aktual