post image
WNI di Wuhan yang akan dievakuasi menuju Natuna (Foto: ANTARA/HO-KBRI Beijing)
KOMENTAR

Pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk tidak berkerumun dan saling menjaga jarak membuat banyak kegiatan dialihkan pelaksanaannya secara online. Salah satunya adalah seremoni kelulusan mahasiswa yang oleh beberapa perguruan tinggi sudah dilaksanakan secara daring.

Sebagaimana yang dilakukan oleh 53 mahasiswa asal Indonesia di Wuhan, Tiongkok, yang baru saja mengikuti wisuda virtual. Puluhan mahasiswa tersebut berhasil menyelesaikan pendidikan di berbagai strata di tengah pandemi Covid-19.

“Mereka telah menjalani wisuda secara online,” ungkap Yaya Sutarya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing, Tiongkok, dikutip dari Antara, Selasa, 23 Juni 2020.

53 mahasiswa asal Indonesia tersebut berhasil merampungkan studi dan meraih gelar sarjana hingga doktor dari tujuh perguruan tinggi yang ada di Wuhan dan Provinsi Hubei, wilayah di Tiongkok yang pertama kali terjangkit virus corona pada akhir tahun 2019 lalu.

Tujuh perguruan tinggi yang melulusan mahasiswa-mahasiswa asal Indonesia adalah Wuhan University (10 orang), Central China Normal University (22), Zhongnan University of Economy and Law (1), China University of Geoscience (5), Huazhong University of Science and Techonology (4), dan Huazhong Agricultural University (1).

Menanggapi kabar ini, Djauhari Oratmangun, Duta Besar RI untuk Tiongkok, menyampaikan ucapan selamat sukses. Menurut Djauhari, pencapaian ini sangat luar biasa karena para mahasiswa berhasil menyelesaikan pendidikan di masa pandemi yang penuh tekanan.

Djauhari juga berharap agar ilmu yang didapat bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia. Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) dan KBRI Beijing pun sudh memberikan penghargaan untuk par mahasiswa tersebut.

Penghargaan bertajuk Wuhan Award ini dibagi menjadi beberapa kategori, yakni Teladan Akademik, Teladan Non-akademik, Terlucu, Tereksis, Terkece, Terasyik, dan Terdiam Tanpa Kata.

Sebagian besar dari para mahasiswa tersebut sudah pulang ke tanah air sejak akhir bulan Januari lalu melalui program repatriasi atas kerja sama Kementerian Luar Negeri RI, KBRI Beijing, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan TNI Angkatan Udara.

Setelah kembali ke Indonesia, mahasiswa dari Wuhan mulai mengikuti program perkuliahan jarak jauh. Masing-masing perguruan tinggi di Tiongkok pun sudah menyediakan aplikasi khusus yang digunakan oleh para mahasiswa untuk mengakses pembelajaran secara online.

Dalam hal ini, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing membantu dengan memantau pola pembelajaran serta memediasi hambatan-hambatan yang dialami oleh para mahasiswa Indonesia.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Aktual