post image
Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran./Unpad.ac.id
KOMENTAR

Dua tim mahasiswa Geofisika Universitas Padjadjaran meraih prestasi pada kompetisi perangkat lunak (software) khusus mahasiswa di ajang Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Ahli Geofisika (PIT HAGI) ke-45 yang dilaksanakan secara daring, Sabtu, 17 Oktober lalu.

Perangkat lunak yang diciptakan mereka, yaitu “Pajabat” dan “Indraja Buana” berhasil meraih juara kedua dan ketiga dalam kompetisi tersebut.

“Pajabat” merupakan singkatan dari “Praniti Jatining Batu” yang artinya  penelitian yang sangat detail terhadap wujud asli batu. Perangkat lunak “Pajabat” bertujuan untuk menghitung parameter fisis dari batuan yang sering ditemukan dalam reservoar minyak bumi maupun geotermal.

Tiga mahasiswa Geofisika Unpad yang ikut serta dalam pengembangan perangkat lunak ini adalah Viraldi Diyesa, Erik Irawan dan Syifa Prasetyo.

Perangkat ini dibangun dengan algoritma teknik pemrosesan citra digital tiga dimensi. Dengan perangkat lunak ini, pengguna dapat menghitung parameter fisis penting seperti porositas, tortuositas, luas permukaan spesifik, distribusi pori, dan permeabilitas.

Perangkat lunak ini juga dapat menampilkan volume batuan secara tiga dimensi. Hasil keluaran parameter-parameter ini nantinya dapat dijadikan rujukan dalam proses eksplorasi.

Sementara itu, “Indraja Buana” merupakan kata bahasa Sunda yang artinya melihat potensi bumi dari jauh. Perangkat ini dikembangkan oleh dua orang mahasiswa Geofisika Unpad, yaitu Rifky Nauval dan Raihan Alfaridzi.

“Indraja Buana” dibangun untuk mengambil data dari citra satelit hasil penginderaan jauh (remote sensing) untuk kemudian diolah agar dapat melihat perubahan sifat fisika dan geofisika dari bumi setiap waktunya.

Banyak hal yang dapat dilakukan oleh “Indraja Buana”, seperti monitoring bencana alam seperti banjir, gempa, hingga kebakaran hutan; evaluasi lahan pertanian; perencanaan wilayah; monitoring sumber daya alam (mineral dan geotermal), dan banyak lagi aplikasinya.

Proses seleksi kegiatan tersebut dilaksanakan secara ketat, yaitu sejak Mei hingga September 2020. Secara konsisten kedua tim ini berhasil lolos dari mulai babak penyisihan, sembilan besar, lima besar, final tiga besar, hingga meraih juara.

Dosen program studi Geofisika Unpad yang juga bertindak sebagai advisor kedua tim ini Dr. Irwan Ary Dharmawan mengatakan bahwa dua aplikasi ini dapat diakses melalui laman http://grid.unpad.ac.id/~pajabat untuk software Pajabat dan laman http://grid.unpad.ac.id/~ijb untuk software Indraja Buana.

“Sengaja kedua software ini kami simpan di laman web agar semua orang dapat mengaksesnya, karena kami mengembangkan kedua software tersebut secara ramah pakai.” kata Dr. Irwan.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual