post image
Kalung Pulse yang dibuat oleh NASA (Foto: Techeblog)
KOMENTAR

Pandemi Covid-19 memang mampu menyatukan banyak orang di dunia untuk bersama-sama menekan dan menghentikan laju penyebaran virus. Meskipun hingga saat ini penyebaran virus belum juga berhenti, namun penelitian terhadapnya terus dilakukan di berbagai negara untuk mengenal karakter virus dan akhirnya tentu saja diharapkan bisa segera menemukan vaksin yang ampuh untuk mengalahkannya.

Salah satu hasil penelitian yang sangat penting terkait virus ini adalah caranya masuk ke dalam tubuh manusia. Seperti yang telah diketahui, penularan virus bisa terjadi tanpa disadari ketika kita menyentuh wajah sedangkan sebelumnya menyentuh media yang terdapat virus Corona, bisa manusia ataupun benda. Nantinya virus Corona akan masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, atau mulut.

Penggunaan masker menjadi salah satu upaya antisipasi terbaik dan terbukti mampu menekan penularan hingga 70 persen. Namun itu saja belum cukup, menghentikan kebiasaan memegang muka ketika tangan tidak steril juga perlu dilakukan. Belum lama ini, NASA, lembaga antariksa asal Amerika Serikat mencoba menawarkan solusi atas permasalahan tersebut dengan menciptakan sebuah kalung, sebagaimana dilansir dari detik, Senin, 29 Juni 2020.

Mungkin banyak yang terkejut ketika tahu NASA yang biasanya hanya mengurusi berbagai hal seputar luar angkasa, kini turut memikirkan persoalan pandemi. Namun di masa sulit seperti sekarang, berbagai pihak yang kompeten memang diharapkan ikut serta dalam upaya mengembalikan kehidupan seperti semula.

Itu juga mungkin alasan NASA menciptakan kalung ajaib yang diberi nama Pulse yang diklaim mampu menghentikan kebiasaan manusia menyentuh wajah. Pulse dilengkapi dengan sensor yang mampu mendeteksi pergerakan tangan ke arah wajah, sehingga ketika itu terjadi, Pulse akan memberi peringatan berupa getaran, sehingga penggunanya pun membatalkan rencananya menyentuh wajah dengan tangan.

Meski dianggap memiliki manfaat yang penting, namun perlu ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan agar kalung ini bisa diterima di masyarakat, terutama yang terkait dengan penampilan. Secara visual, alat ini disebut tidak fashionable karena sensornya yang cukup besar dan terlihat sangat mencolok ketika digunakan.

Namun selain kekurangannya tersebut, ada kelebihan lain yang bisa dibanggakan dari kaalung buatan NASA ini. Pulse bisa dibuat oleh siapa saja yang memiliki printer 3D dengan mengikuti arahan yang diberikan di situs Github. Jadi siapa saja bisa memilikinya, bukan hanya untuk kalangan tertentu saja. Dengan banyaknya pengguna kalung ini diharapkan mampu menekan sebesar-sebesarnya potensi penularan virus Corona kepada manusia.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Aktual