post image
Ilustrasi kegiatan belajar (Foto: Pixabay)
KOMENTAR

Bukan rahasia lagi jika Finlandia memiliki sistem pendidikan yang sangat maju. Negara yang terletak di Eropa Utara ini menjadi salah satu negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia selama satu dekade terakhir. Merujuk pada standar PISA (Programme for International Student Assessment), para siswa di Finlandia selalu berada di posisi teratas untuk aspek membaca, sains, dan matematika.

Alhasil, banyak yang mengulik rahasia dari sistem pendidikan di Finlandia untuk dijadikan acuan pengembangan pendidikan di negara lain. Dirangkum dari laman Zenius Education, berikut adalah beberapa keunikan dari sistem pendidikan Finlandia.

Tidak ada ujian

Ujian dilaksanakan dengan tujuan mengukur penguasaan ilmu para siswa. Nyatanya, siswa yang mengejar nilai untuk lolos ujian tidak menyerap pengetahuan dengan baik karena usaha atau belajar yang dilakukan semata untuk ujian.

Penilian para siswa di Finlandia dilakukan oleh guru secara berkesinambungan dan tidak terstandar oleh lembaga seperti Kementerian Pendidikan. Satu-satunya ujian terstandar yang dilaksanakan adalah Ujian Matrikulasi Nasional. Ujian ini pun bersifat opsional dan hanya diselenggarakan untuk siswa di akhir tahun ke-12 sekolah.

Kualifikasi guru yang ketat

Profesi guru hanya bisa dijalankan dengan gelar Master atau lulusan Strata-2. Proses seleksinya pun sangat ketat karena guru kerap diminta bertanggungjawab ketika ada siswa yang dianggap “gagal”. Tugas guru yang tak mudah membuat profesi ini memiliki kualifikasi yang sangat tinggi.

Tidak ada kompetisi

Biasanya para siswa dipacu untuk berlomba-lomba memperoleh nilai tertinggi namun tidak demikian dengan Finlandia. Siswa di Finlandia tidak dibiasakan untuk berkompetisi dengan siswa lainnya. Mereka diajarkan untuk bisa bekerjasama sehingga membentuk budaya pemecahan masalah yang menyeluruh.

Guru diajarkan konsistensi

Seorang guru akan mengajar di kelas yang sama selama enam tahun di masa enam tahun pertama Pendidikan Dasar (Primary School). Penilaian yang dilakukan secara personal membuat guru harus benar-benar mengenal para siswanya. Oleh sebab itu, guru diajarkan untuk konsisten dengan menempatkannya di kelas yang sama selama bertahun-tahun.

Tidak banyak PR

Para siswa di Finlandia tidak dibebani dengan tugas dan PR yang menumpuk setiap harinya. Mereka hanya boleh diberi PR yang bisa dikerjakan hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Hal ini bertujuan agar para siswa tetap menjalani kehidupan yang seimbang antara sekolah dan kehidupan di luar sekolah.

Kemampuan baca yang terlatih

Posisi tiga teratas pada standar PISA untuk aspek membaca selalu ditempati oleh siswa dari Finlandia. Sejak Pendidikan Dasar, ketika siswa sudah mampu membaca dengan baik, ia akan dilatih untuk akrab dengan kegiatan membaca. Bagi mereka, membaca merupakan aktivitas yang menyenangkan sehingga penguasaan ilmu di sekolah pun bisa dilakukan dengan mudah.

Suasana belajar yang rileks

Kesehatan mental para siswa di Finlandia sangat diperhatikan. Para guru dan siswa selalu menjalankan kegiatan belajar dengan atmosfer yang rileks. Biasanya, para siswa diberi jeda 15 hingga 20 menit antara jam belajar. Mereka diperbolehkan untuk bermain, istirahat, atau menyantap makanan. Suasana yang rileks diyakini mampu menekan stres sehingga para siswa bisa mengikuti proses belajar dengan efektif dan optimal.

Kemajuan sistem pendidikan seperti di Finlandia tentu bukan hal yang instan. Tugas untuk memajukan pendidikan pun tidak hanya berada di pundak pemerintah. Pendiri Sekolah Cikal, Najeela Shihab, mengatakan, “Kita adalah perubahan untuk semua” dan “Pendidikan butuh kita semua”.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Aktual