post image
potret kusala sastra/pinterest
KOMENTAR

Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa yang sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award mengumumkan beberapa nama penulis beserta karyanya yang masuk daftar panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2019-2020.

Acara Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa kali ini juga sekaligus merayakan 20 tahun Kusala Sastra Khatulistiwa.

Adapun beberapa nama penulis dan karyanya merupakan hasil dari proses penjurian yang dilakukan pada bulan Juni 2019 hingga Juli 2020.

Daftar panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2019-2020 tersebut diumumkan lewat penyelenggara Kusala Sastra Khatulistiwa, Richard Oh melalui akun Twitter-nya (@RichardOh) pada Sabtu, 5 September 2020.

Pertama, daftar panjang Kusala Sastra Khatulistiwa ke-20 kategori puisi.

Beni Satryo dengan antologi puisi “Antarkota Antarpuisi” yang diterbitkan Penerbit Banana pada Agustus 2019, Binhard Nurrohmat dengan antologi puisi “Nisan Annemarie” yang diterbitkan penerbit Diva Press pada April 2020.

Deddy Arsya dengan antologi puisi “Khotbah si Bisu” yang diterbitkan penerbit Diva Press pada September 2019, Ehsa Tegar Putra dengan antologi puisi “Setelang Gelanggang Itu” yang diterbitkan penerbit Grasindo pada Januari 2020.

Gaudiffridus Sone Usna’at dengan antologi puisi “Mama Menganyam Noken” yang diterbitkan penerbit Papua Cendikia pada September 2019, Inggit Putria Marga dengan antologi puisi “Empedu Tanah” yang diterbitkan penerbit Lampung Literature pada November 2019.

Mutia Sukma dengan antologi puisi “Cinta dan Ingatan” yang diterbitkan penerbit Diva Press pada November 2019, Ratri Ninditya dengan antologi puisi “Rusunothing” yang diterbitkan penerbit Gramedia pada November 2019.

Seno Joko Suyono dengan antologi puisi “Di Teater Dionysos” yang diterbitkan penerbit Anom Pustaka pada April 2020, dan Triyanto Triwikromo dengan antologi puisi “Nabi Baru” yang diterbitkan penerbit Diva Press pada Juli 2020.

Kedua, daftar panjang Kusala Sastra Khatulistiwa ke-20 kategori prosa.

Arafat Nur dengan judul buku “Kawi Matin di Negeri Anjing” yang diterbitkan penerbit Basabasi pada Maret 2020, Ben Shohib dengan judul buku “Kisah-kisah Perdagangan yang Gemilang” yang diterbitkan penerbit Banana pada Februari 2020.

Felix K. Nesi dengan judul buku “Orang-orang Oetimu” yang diterbitkan penerbit Marjin Kiri pada Juli 2019, Kedung Darma Romansha dengan judul buku “Rab(b)i” yang diterbitkan penerbit Mojok pada Juli 2020.

Maywin Dwi-Asmara Nesi dengan judul buku “Surat-surat Lenin Endrou” yang diterbitkan penerbit Basabasi pada Juli 2019, Niduparas Erlang dengan judul buku “Buku Kayu” yang diterbitkan penerbit Teroka Press pada Juni 2020.

Nunuk Y. Kusmiana dengan judul buku “La Muli” yang diterbitkan penerbit Basabasi pada Maret 2020, Nurul Hanafi dengan judul buku “Makan Siang Okta, Sebuah Cerita Tiga Bagian” yang diterbitkan penerbit Shira Media pada September 2019.

Samar Gentang dengan judul buku “Leak Tegal Sirah” yang diterbitkan penerbit Indonesiatera pada November 2019, dan Yetti A.KA dengan judul buku “Ketua Klub Gosip dan Anggota Kongsi Kematian” yang diterbitkan penerbit Basabasi pada Juli 2020.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual