post image
Ilustrasi kebakaran (Foto: Pixabay)
KOMENTAR

Di musim kemarau ada beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh masyarakat, seperti kekeringan air, kebakaran hutan, dan potensi kebakaran di pemukiman. Selama bertahun-tahun bencana tersebut selalu melanda berbagai wilayah di Indonesia saat musim kemarau, sehingga pada kemarau tahun ini warga diminta untuk menyiapkan berbagai antisipasi yang bisa dilakukan.

Sebagai kota yang penduduknya cukup padat, Bandung pun tidak luput dari potensi bencana di musim kemarau, salah satunya kebakaran yang kerap terjadi pemukiman warga. Berdasarkan data pada tahun 2019, kasus kebakaran di Kota Bandung masih cukup tinggi yaitu mencapai 272 kali. Sedangkan hingga bulan Juli 2020, sudah terdapat 89 kasus kebakaran.

Dalam catatan tersebut, selama 2019 jumlah aset yang berhasil diselamatkan sebanyak Rp822 miliar. Sedangkan  hingga Juli 2020 ini, jumlah aset yang berhasil diselamatkan telah mencapai Rp92 miliar.

Dilansir dari liputan6.com, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung meminta warga untuk selalu berhati-hati terhadap potensi kebakaran selama musim kemarau. Warga diingatkan untuk rutin mengecek kelistrikan di rumah maupun di lokasi usaha.

“Masyarakat harus tetap waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran,” kata Dadang Iriana, Kepala Diskar PB Kota Bandung. Dikutip dari liputan6.com.

Meski data tahun ini menunjukkan adanya penurunan kasus kebakaran di Kota Bandung dibanding tahun lalu, namun Dadang meminta masyarakat tetap waspada untuk terus menekan potensi terjadinya kebakaran di musim kemarau tahun ini.

Dadang pun menambahkan, pihaknya terus mengadakan penyuluhan mengenai bencana kebakaran, mulai dari penyebab hingga bahaya yang diakibatkannya di tingkat RT, RW, kelurahan, hingga kecamatan. Hasilnya, sekarang di tingkat kelurahan telah terbentuk Kelurahan Siaga, yang membuat warga turut aktif dalam menyosialisasikan bahaya dan pencegahan kebakaran.

“Melalui bidang pencegahan kita memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat. Meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan memeriksa bangunan dan gedung,” ujarnya. Dikutip dari liputan6.com.

Kesadaran masyarakat terhadap pencegahan kebakaran di lingkungannya pun semakin tinggi, dan hal itu sesuai dengan yang diharapkan. Sebab menurut Dadang, kasus kebakaran tidak mungkin dapat ditekan jika hanya mengandalkan Diskar PB. Perlu peran masyarakat yang lebih aktif untuk terus melakukan pencegahan.

Sebagai upaya pencegahan, Diskar PB sampai saat ini masih rutin melakukan pemeriksaan terhadap gedung, hotel, dan pasar yang masih belum memiliki sistem pemadaman kebakaran yang baik di wilayah kota Bandung.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Aktual