post image
sebelum sepi sendiri. (foto: pinterest)
KOMENTAR

(1)

pada pukul empat pagi kau mengumpat

sambil membunuh anak kecil dalam

diriku, "selamat menempuh kesunyianmu!".

jujur dan ketakutan adalah tetangga

dekat yang tidak pernah bertukar

sapa yang tenggelam dalam matamu.

keduanya saling berebut menentukan

siapa yang paling pantas untuk

membunuhku, atau cintaku.

 

(2)

kalender kamar berguguran dan

waktu hanya berupa potongan gambar

majalah politik tepat setelah kau

gagal membaca air mataku yang

menetes pada jantung puisi. kau

senang memandang tinggi badanmu

pasangan serasi langit

indah dari jatuh tubuhku.

sebelum bahagia, kau ingin

merah terakhir adalah darahku

yang tumpah di bibirmu yang

merekah dan akan selalu basah.

(3)

kau dibesarkan di antara orang-orang

yang menghakimi agar tidak dihakimi.

kelemahan terbesarmu adalah mencintai

hidup. dan sepasang mataku, tempat

cinta punggungmu. kelak kau akan 

berbicara buruk mengenai mataku,

sambil tertawa melihat kata "selamat"

mendarat di telingamu.

 

Bandung, Oktober 2019

 

KOMENTAR ANDA

Senandung Algoritma

Sebelumnya

Baca Juga

Artikel Rumentang Siang