post image
Aplikasi Dinno (Foto: ANTARA)
KOMENTAR

Banyak wilayah di Indonesia saat ini mulai menerapkan aturan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau yang dikenal juga dengan sebutan new normal. Dalam aturan tersebut, masyarakat sudah kembali bisa berkegiatan di luar rumah namun tetap wajib menerapkan sederet protokol kesehatan yang berlaku, salah satunya menjaga jarak satu sama lain atau physical distancing sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran Covid-19.

Tapi tidak mudah memang bagi manusia yang telah terbiasa berinteraksi seumur hidupnya lalu tiba-tiba harus menjaga jarak ketika bertemu dengan orang lain. Jadi wajar saja jika banyak orang masih mengabaikan aturan tersebut.

Melihat kenyataan itu, tim ilmuwan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Universitas Dinamika (Undika) Surabaya berhasil mencipatakan sebuah aplikasi yang mampu mendeteksi penggunanya ketika sedang berada dalam kerumunan.

Aplikasi yang diberi nama Dinno (Dinamika New Normal) ini dibuat untuk membantu mengingatkan penggunanya agar tetap menjaga jarak atau physical distancing terutama ketika berkegiatan di luar rumah.

Dilansir dari Kumparan.com, Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI), Universitas Dinamika (Undika), Dr. Jusak mengatakan bahwa aplikasi tersebut dibuat untuk membantu masyarakat ketika aturan AKB telah diberlakukan di Indonesia, khususnya di kota Surabaya yang kini menjadi kota dengan kasus penyebaran virus Corona paling tinggi di Indonesia.

“Aplikasi akan mendeteksi orang-orang yang berada di kerumunan menggunakan sinyal bluetooth. Sehingga selama masa new normal, pengguna bisa selalu menerapkan physical distancing di manapun berada,” ujar Dr. Jusak, dikutip dari Kumparan.com.

“Aplikasi ini menggunakan sinyal bluetooth perangkat smartphone untuk mendeteksi keberadaan perangkat-perangkat lain yang berdekatan,” imbuhnya.

Menurut Dr. Jusak, aplikasi ini memiliki tiga fitur yaitu fitur pendeteksi kerumunan, riwayat suhu tubuh, dan informasi terbaru terkait kasus Covid-19 di Indonesia. Cara kerja dari aplikasi yang pembuatannya membutuhkan waktu seminggu ini cukup mudah. Penggunanya hanya perlu mengaktifkan bluetooth di perangkatnya agar bisa mendeteksi kerumunan.

Saat smartphone yang berada di sekitar pengguna juga mengaktifkan bluetooth, maka aplikasi akan langsung bisa mendeteksinya. “Jika terdeteksi sebanyak tiga perangkat maka akan muncul peringatan untuk jaga jarak,” ujarnya, masih dikutip dari Kumparan.com.

Untuk membuat penggunanya lebih waspada dan tetap jaga jarak, aplikasi ini dibuat mampu mendeteksi kerumunan dengan jarak 9 sampai 10 meter. Meski begitu, ia mengakui aplikasi ini masih memiliki kelemahan, sehingga ia dan pihaknya akan terus mengembangkan aplikasi tersebut dengan teknologi canggih lainnya agar lebih akurat dalam mendeteksi jarak antar orang bagi penggunanya.

“Kami akan mengembangkan aplikasi ini, karena tidak semua pengguna gadget mengaktifkan bluetooth-nya setiap saat. Sehingga dengan adanya aplikasi ini kami berharap dapat mencegah penyebaran Covid-19.” pungkas Dr. Jusak.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual