post image
Ilustrasi media sosial Instagram (Foto: Pixabay)
KOMENTAR

Pernahkah kamu merasa iri, stres, lelah, membenci diri sendiri, dan sedih, setelah melihat-lihat unggahan orang lain di Instagram? Pernahkah kamu merasa cemas berlebihan ketika sedang scrolling Instagram? Bisa jadi kamu mengalami gangguan Instagramxiety.

Bagi orang yang mengalami Instagramxiety, sepertinya sulit untuk tidak membandingkan kehidupan diri sendiri dengan kehidupan orang lain melalui unggahan di Instagramnya. Foto atau video yang diunggah para selebritis, blogger, influencer, bahkan teman-teman bisa mengakibatkan kecemasan dan rasa rendah diri pada orang yang mengalami gangguan tersebut.

Dilansir dari National Geographic Indonesia, Jenny Stallard, eorang jurnalis, editor, dan pengarang buku mengaku bahwa setiap hari suasana hatinya bisa dipengaruhi oleh Instagram, dan sayangnya, tidak mudah untuk bisa menghentikan kebiasaan melihat Instagram.

“Kedengarannya sulit untuk mengalihkan diri dari Instagram. Namun, ini serius, Instagram bisa mempengaruhi suasana hati saya setiap hari,” ujar Jenny Stallard.

“Satu foto saja cukup untuk mengubah wajah tersenyum saya menjadi cemberut,” imbuhnya, dikutip dari National Geographic Indonesia.

Meski begitu, alih-alih berhenti menggunakan media sosial, Jenny lebih memilih cra lain untuk mengatasi masalah yang dialaminya. Ia memutuskan untuk unfollow akun-akun yang membuatnya cemas, ikuti akun-akun yang mampu membuatnya bahagia, dan hindari membuka Instagram ketika suasana hati sedang tidak baik. Semua itu dilakukannya demi bisa terhindar dari kejamnya dunia media sosial.

“Bukan berarti harus melarikan diri dari Instagram, tapi cukup dengan lebih selektif memilih akun yang akan terlihat di linimasa kita. Saya biasanya berhenti mengikuti akun yang membuat diri sendiri merasa buruk,” pesan Jenny.

“Jika ingin, saya bisa follow lagi. Namun, saya rasa, hidup akan lebih mudah jika tidak perlu membandingkan diri sendiri dengan unggahan orang lain. Lebih bagus juga untuk kesehatan mental,” ujar Jenny.

Cal Strode, juru bicara Mental Health Foundation menjelaskan bahwa terlalu sering membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa memicu meningkatnya kecemasan di dalam diri. Jika sebelumnya kita hanya bisa melihat kehidupan beberapa orang di dunia nyata, kini semenjak adanya media sosial, kita bisa melihat kehidupan siapapun yang sengaja atau tidak sengaja kita lihat.

Menurut laporan The Royal Society for Public Health, sebagai salah satu media sosial paling buruk bagi kesehaatan mental, Instagram bisa menyerang persepsi tubuh ideal, memicu gangguan tidur, dan mengakibatkan Fear of Missing Out (FOMO). Jika kamu mengalaminya, lebih baik segera temukan solusinya atau bisa dengan konsultasi kepada ahli terlebih dahulu.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual