post image
Surat Pembaca (sumber foto: pinterest)
KOMENTAR

di dunia yang sepi sendiri

Dua hal yang paling memikat
adalah sajak-sajak
penyair dan inti jantungmu.
Keduanya mengandung makna yang
mengundang tiap-tiap kehendak
yang gemetar dan gentar
menelusurinya.

Di antara keduanya,
tersimpan pertanyaan dan pernyataan
yang mahir menyamar sebagai satu
sama lain.

Sajak-sajak penyair sibuk menyiarkan
berita dan cerita kesedihan. Sedangkan
kau sibuk menjadi ibu bagi seluruh
kesedihanku. Akan tetapi,
bagi inti jantungmu:
aku adalah mata yang pulang ke
pangkal paha dan payudaramu.
aku adalah tawa yang datang
dari siasat dan trik murahan politisi
ketimbang tawa dari lelucon stand up comedian,
dan aku adalah bebauan tak sedap yang dihindari
hidungmu ketimbang parfum aroma tubuh ayahmu.

"Gerimis adalah pengiring tangis terbaik
untuk hati yang teriris" kataku sepenyelesaian
membaca Sapardi yang kemudian
kau katai sepenyelesaian membaca Jokpin,
"Justru di dalam BH yang sehat terdapat
hati yang kuat."

 

Kita adalah pembaca yang sibuk
berbicara masing-masing.
Kita adalah sub-bab yang dipisahkan
ide penulis dan garis pembatas.
Kita adalah simpangan yang menyamping,
bertapi dan tak bertepi.

Bandung, Februari 2018

KOMENTAR ANDA

Senandung Algoritma

Sebelumnya

Baca Juga

Artikel Rumentang Siang