Mengenal Banten tidak cukup dengan hanya mengenal suku badui dan debus. Ada beberapa kuliner masakan khas banten yang sudah menjadi tradisi kebanggaan masyarakatnya, tiada hari lebaran tanpa masakan yang satu ini yaitu rabeg.
Rabeg adalah masakan olahan dari daging sapi atau kambing, dengan diberi bumbu rempah-rempah, dengan rasa manis, gurih, dan pedas. Kalau baru pertama melihat rabeg, sekilas tampak seperti masakan semur daging.
Setelah dicoba, tentunya rasanya berbeda, karena rabeg penggunaan rempahnya lebih banyak. Terasa hangat dibadan. Apalagi jika suka pedas, bisa ditambah sedikit cabai. Rabeg punya pangkat yg cukup tinggi di masyarakat, karena itu menjadi hidangan wajib dikala pesta pernikahan dan terutama lebaran.
Jika hadir pesta pernikahan di rumah penduduk, yang paling diserbu adalah rabeg, terutama rabeg daging kambing. Dalam masyarakat Cilegon biasanya undangan perkawinan memakan waktu seharian mulai pagi sampai malam. Nah di sini rabeg memegang peranan penting, biasanya tuan rumah menyiapkan beberapa ekor kambing untuk dijadikan masakan rabeg.
Aroma masakan rabeg,menguasai suasana pesta, sebab biasanya masaknya di halaman rumah pengundang. Pasti membangkitkan selera para tamu.
Lebaran di Banten
Lebaran di Banten biasanya setelah pulang dari salat ied, setelah bermaaf-maafan, langsung menikmati hidangan lebaran. Seingat penulis selain disediakan rabeg, juga disediakan masakan kutang sebagai penambah selera.
Sepertinya Rabeg dan kutang itu satu paket yang disukai banyak orang. Kutang itu kenapa sangat disukai,karena sewaktu penulis masuk Cilegon tahun 1987, isinya kutang sudah diolah sedemikian rupa, dan oleh PT Krakatau Steel melalui anak perusahaannya, isi kutang diimpor ke manca negara.
Mengingat kualitas yang dihasilkan yaitu Emping dibuat dari Melinjo kelas Super berwarna jernih, tidak kotor, dan gurih jika digoreng. Kembali ke masakan Kutang, adalah singkatan dari kulit tangkil atau kulit melinjo dimasak seperti ditumis diberi irisan cabe merah.
Kembali ke Rabeg, konon hampir sama dengan Ketan bintul, dipercaya sebagai makanan Sultan Hasanuddin, yang kemudian turun temurun resepnya beredar di masyarakat banten. Bagi yang penasaran terutama warga bandung, bayangkan saja, makan iga bakar Cipaganti, kira-kira hampir seperti itu, rasanya rabeg.
Selamat mencicipi kuliner khas banten,pada suasana lebaran.
KOMENTAR ANDA