post image
Ilustrasi penggunaan thermo gun (Foto: Rupert B./Pixabay)
KOMENTAR

Thermo gun sangat sering kita temui di masa pandemi ini. Alat pengukur suhu ini sempat disebut-sebut berbahaya bagi otak. Salah satu yang berpendapat akan bahayanya thermo gun adalah ekonom Ichsanuddin Noorsy. Dalam perbincangannya dengan Helmi Yahya, Ichsanuddin menyebut thermo gun dikhawatirkan akan merusak otak.

“Karena hand gun termometer itu untuk memeriksa kabel panas. Lasernya dipakai untuk memeriksa kabel panas bukan untuk temperatur manusia,” ujar Ichsan, dilansir dari National Geographic Indonesia.

“Mereka jual alat tapi kita dibodohi. Kepala kita ditembak laser, kita tidak tahu dampak pada struktur otak bagaimana,” lanjutnya.

Beredarnya informasi ini membuat banyak masyarakat yang khawatir dan bingung dengan keamanan penggunaan thermo gun. Perlu dipahami bahwa informasi tersebut adalah hoaks. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI), mengatakan bahwa informasi mengenai bahayanya thermo gun adalah tidak benar.

“Alat itu menggunakan inframerah bukan laser,” kata dr. Aru kepada Kompas.com.

Selain itu, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, Guru Besar di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI RS Cipto Mangunkusumo, juga mengatakan hal yang sama dan menyebut thermo gun telah lolos uji kesehatan.

“Thermo gun sudah lulus uji kesehatan, jadi sudah diperhitungkan bahwa alat ini aman,” ujar dr. Ari, kepada Kompas.com. dr. Ari pun menyampaikan, thermo gun tidak akan berpengaruh pada sistem saraf dan retina karena tidak memancarkan radiasi seperti Sinar-X.

Informasi palsu mengenai thermo gun rupanya tidak hanya beredar di Indonesia. Hoaks serupa juga sempat beredar di negara-negara Eropa dan Amerika Latin. Untuk menyanggahnya, banyak pakar kesehatan yang membuktikan bahwa thermo gun tidak berbahaya dengan bukti ilmiah yang dapat dipercaya.

Cara kerja thermo gun

Dilansir dari Kompas.com, thermo gun menggunakan infra merah yang akan membantu petugas mengarahkan bagian yang ingin diukur. Tidak seperti termometer konvensional yang menggunakan medium cairan, thermo gun bisa mendeteksi suhu dengan membidikkan infra merah pada objek. Suhu badan pun kemudian akan ditampilkan pada layar di bagian belakang thermo gun.

Tingkat akurasi dari thermo gun memang bergantung pada jarak antara termometer dengan objek. Jika thermo gun dibidik dalam jarak lebih dekat dengan permukaan objek, maka hasilnya akan semakin akurat. Selain itu, pemeriksaan suhu dengan thermo gun juga lebih cepat dibandingkan dengan termometer konvensional.

Untuk mendeteksi suhu, thermo gun akan menyerap radiasi elektromagnetik (sinar inframerah) yang dipancarkan oleh objek yang dibidik. Sinar inframerah ini akan menembus lensa thermo gun dan dihantarkan ke alat pendeteksi suhu bernama thermopile. Thermopile kemudian akan mengubah pancaran radiasi menjadi energi panas yang dikonversikan menjadi energi listrik.

Kemudian, energi listri akan diukur oleh termometer dan akan menampilkan besaran suhu pada layar thermo gun. Perangkat thermo gun memang memancarkan sinar inframerah namun sinar tersebut hanya panduan untuk membidik objek yang akan diukur suhunya.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual