post image
Hewan sapi (Foto: Francesco Pitarresi/Pixabay)
KOMENTAR

Menjelang Idul Adha, hewan kurban semakin gencar dicari. Membeli hewan kurban tentu tidak bisa sembarangan. Hewan yang dibeli harus sesuai dengan ketentuan dalam agama Islam, harus dalam kondisi sehat, dan aman untuk dikonsumsi. Untuk mendapatkan hewan kurban yang tepat, berikut tips dari akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad).

Dosen Program Studi Kedokteran Hewan Unpad, Endang Yuni Setyowati, mengatakan bahwa pengawasan terhadap hewan-hewan kurban yang akan dijual harus dilakukan. Pengawasan ini dilakukan guna menjamin kesehatan hewan. Hewan kurban harus bebas dari penyakit hewan menular, seperti zoonosis, yang bisa mengancam keselamatan manusia.

“Karena itu, jika terdapat hewan sakit atau tampak sakit, maka hewan tersebut tidak boleh disembelih,” ungkap Endang, dikutip dari laman resmi Unpad, Kamis, 16 Juli 2020.

Endang menjelaskan, hewan kurban yang diperjualbelikan harus memenuhi syarat yang ia sebut dengan ASUH, yakni Aman, Sehat, Utuh, dan Halal. Aman, berarti hewan kurban bebas dari berbagai penyakit dan residu. Sehat, berarti hewan kurban memiliki nutrisi yang seimbang. Utuh, berarti hewan kurban tidak dicampur dan tidak ada bagian yang dikurangi. Halal, berarti hewan telah memenuhi syarat sesuai agama Islam.

Adapun sesuai agama Islam, syarat sah hewan kurban adalah berusia minimal 1 tahun untuk kambing dan domba serta minimal berusia 2 tahun untuk sapi. Endang mengatakan, hewan-hewan dalam usia tersebut sudah masuk tahap dewasa secara fisiologis dan diharapkan jumlah dagingnya sudah cukup banyak.

“Dengan demikian, kurban yang kita berikan pada yang berhak akan lebih banyak dagingnya daripada tulang dan lemaknya,” ujar Endang.

Lebih detail, Endang memaparkan ciri-ciri hewan kurban yang sehat adalah lincah, aktif, mempunyai nafsu yang baik, bisa berdiri dengan 4 kaki, bulu tidak kusam, cermin hidung yang basah atau lembab, lubang, hidung, dan anus bersih, mata bersinar, dan memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan.

Selain memperhatikan kondisi hewan, akademi Unpad pun menyarankan agar masyarakat membeli hewan kurban secara online. Dosen Fakultas Peternakan Unpad, Denie Heriyadi, mengatakan pembelian hewan kurban secara online mempunyai beberapa kelebihan.

“Biaya dan waktu jauh lebih hemat. Tidak perlu pergi ke tempat pedagang hingga konsumen mudah membandingkan jenis hewan dari penjual satu dengan yang lainnya,” ungkap Denie.

Denie mengingatkan agar masyarakat mencari penjual hewan kurban yang memberikan informasi dengan detail dan transparan. Kuantitas dan kualitas hewan harus dipaparkan dengan jelas. Tidak hanya itu, sebaiknya mintalah foto hewan dengan skala agar ukuran hewan kurban bisa tampak dengan jelas.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual