post image
Ilustrasi Covid-19 (Foto: Pixabay)
KOMENTAR

Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat. Masyarakat terus diimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan meski pembatasan aktivitas di luar rumah terus dilonggarkan. Masyarakat yang masih lalai dalam menjaga jarak dan memakai masker menjadi petanda bahwa kasus Covid-19 masih akan terus ditemukan.

Lonjakan kasus Covid-19 yang mengejutkan belum lama ini terjadi di Jawa Barat. Dalam satu hari, Jawa Barat mencatat hampir 1.000 kasus Covid-19. Dosen di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran (Unpad), Bony Wiem Lestari, mengatakan bahwa pihaknya sudah memprediksi lonjakan kasus di Jawa Barat.

“Sekarang kasus positif di Jabar 4.951, bertambah 105 orang. Tidak beda jauh dengan estimasi kami di angka 5.000 kasus positif,” ujar Bony, dikutip dari AyoBandung.com, Senin (13/7).

Bony pun mengatakan kasus Covid-19 masih akan terus menanjak, “Prediksi kami menunjukkan satu bulan ke depan masih akan naik,” katanya.

Bony mengingatkan agar masyarakat harus membaca dengan bijak data yang terjasi agar tidak menimbulkan mispersepsi dan salah menyikapi. Menurut Bony, terdapat tiga kemungkinan dari data positif yang dimunculkan. Pertama, infeksi memang sedang terjadi. Kedua, efek peningkatan tes yang kian masif. Adapun saat ini Jawa Barat mengejar target tes PCR 1 persen dari jumlah penduduk, yakni sekitar 500.000. Ketiga, pelimpahan administrasi. Jawa Barat berpotensi mendapat limpahan dari provinsi lain. Hal ini berarti terdapat kasus yang terinfeksi di provinsi lain namun karena KTP pasien termasuk domisili Jawa Barat makan akan dicatat sebagai kasus di Jawa Barat.

Bonny mengungkapkan, para pakar sebenarnya kesulitan untuk menentukan kurva penularan, apakah saat ini Indonesia telah melewati gelombang pertama atu belum. Syarat untuk menentukan kurva adalah kapasitas tes yang masif dan efektif.

“Sebenarnya agak sulit menentukan kurva apakah kita masihh first wave (gelombang pertama) atau menyongsong secong wave (gelombang kedua),” ungkapnya.

Melihat fenomena ini, Bony menyarakan beberapa hal untuk pemerintah daerah. Pertama, pemerintah daerah harus bisa memastikan instansi di bawahnya tetap konsisten turun ke lapangan untuk memeriksa berbagai kemungkinan infeksi Covid-19. Misal, penularan melalui pendingin udara (AC) yang banyak digunakan di mal, kantor, pabrik, dan lain-lain.

Kedua, pemerintah harus menyediakan pelayanan kesehatan serta SDM yang memadai untuk antisipasi ledakan pasien. Jumlah tempat tidur di rumah sakit dan ketersediaan ruangan pun harus terus ditinjau. Selain itu, pemerintah daerah pun sebaiknya tetap menggalakkan edukasi akan pentinggnya penerapan protokol kesehatan. Pasalnya, masyarakat yang tidak patuh adalah hambatan besar dalam penanganan Covid-19.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Aktual