post image
Ilustrasi pandemi Covid-19 (Foto: Pixabay)
KOMENTAR

India menjadi salah satu negara dengan kasus virus Corona terparah di Asia saat ini. Akibatnya, pemerintah negara tersebut menerapkan berbagai aturan untuk menekan penyebaran Covid-19, salah satunya dengan menutup akses penerbangan. Dampaknya, banyak warga negara lain yang terjebak di India dan belum bisa kembali ke negaranya masing-masing, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di India.

Kondisi di India yang kian memburuk membuat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi memfasilitasi kepulangan 107 WNI yang terjebak di India menggunakan pesawat Garuda Indonesia berkapasitas 152 penumpang dengan kode penerbangan GA 8270.

Selama proses pemulangan ini, WNI disediakan transportasi dan diedukasi terkait protokol yang harus dipatuhi oleh mereka selama perjalanan hingga tiba di Jakarta, termasuk keharusan memakai APD. KBRI New Delhi juga membekali para WNI dengan surat keterangan jalan, surat keterangan bebas Covid-19, dan surat keterangan sehat ready to fly yang dikeluarkan otoritas kesehatan. Sebelumnya, KBRI New Delhi juga memfasilitasi para WNI untuk melakukan tes swab.

Dilansir dari Kumparan.com, dalam keterangan KBRI New Delhi pada Sabtu (4/7), pesawat yang membawa 107 WNI tersebut berangkat dari embarkasi Indira Gandhi International Airport (IGIA) pada pukul 04.00 waktu setempat. Nantinya, sebelum tiba di Bandara Soekarno-Hatta, pesawat akan transit terlebih dulu di Bandara Kuala Namu, Medan sekitar pukul 12.30 WIB.

Program pemulangan ini merupakan yang kedua kalinya, setelah yang pertama kali berhasil dilakukan dengan lancar. Dalam pemulangan kali ini, 107 WNI tersebut terdiri dari 44 mahasiswa, 2 pelatih bulu tangkis, 4 pekerja terapis, 9 pelaut, 16 peziarah religi, dan 42 lainnya terdiri dari profesional dan wisatawan.

Namun, kebanyakan WNI yang mengikuti program pemulangan ini berasal dari wilayah yang jauh dari New Delhi, seperti Chandigarh, Aligarh, Chennai, Bangalore, Pune, Lucknow, Indore, Noida, Mumbai, Trichy, dan berbagai daerah lainnya, sehingga mereka harus menempuh perjalanan domestik terlebih dulu supaya bisa sampai di IGIA.

Kondisi itu pula yang dialami oleh dua orang perwira TNI yang sedang menjalani pelatihan di Army War College, Indore, Negara Bagian Madhya Pradesh. Supaya bisa sampai ke IGIA, New Delhi, kedua perwira tersebut harus menempuh perjalanan selama 15 jam.

Kembali dilansir dari Kumparan.com, para WNI yang mengikuti program pemulangan ini mengaku senang dan lega karena mereka sudah terjebak di India selama hampir 4 bulan sejak pemerintah India menerapkan kebijakan lockdown pada 24 Maret 2020. Sejak saat itu penerbangan internasional ditutup yang membuat mereka tidak bisa kembali ke Tanah Air.

“Sangat lega dan bersyukur sekali dengan adanya program repatriasi mandiri ini, saya sudah tertahan di India lebih dari tiga bulan, orang tua pun sangat khawatir dengan keadaan di India yang tak kunjung membuka penerbangan internasional,” ujar Akbar Ersa, seorang pelancong yang pernah bersekolah di India, dikutip dari Kumparan.com.

“Perbekalan juga sudah sangat menipis. Terima kasih atas kerja keras tim KBRI dan semua pihak yang terlibat dalam program ini,” imbuhnya.

Duta Besar RI untuk India, Arto Suryodipuro, ikut serta memantau proses pemulangan dengan mengunjungi titik konsentrasi dan Bandara IGIA untuk memastikan kelancaran persiapan keberangkatan 107 WNI yang kembali ke Indonesia.

“Saya turut gembira, saudara-saudara sekalian akhirnya bisa pulang ke Tanah Air melalui program repatriasi mandiri ini. Selamat jalan dan semoga semua tiba di Tanah Air dengan selamat dan bisa berkumpul kembali dengan sanak keluarga tercinta,” ujar Arto Suryodipuro.

Masih dikutip dari Kumparan.com, Arto menambahkan, “Program ini merupakan implementasi dari komitmen pemerintah RI dalam upaya menjamin keamanan sekaligus perlindungan bagi WNI di luar negeri, khususnya yang berada di situasi lockdown dan ancaman tertular oleh Covid-19."

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual