post image
Ilustrasi kegiatan online (Foto: Pixabay)
KOMENTAR

Tahun ajaran baru di tingkat universitas biasanya disusul dengan agenda orientasi studi dan pengenalan kampus (ospek). Mengingat virus corona yang masih mewabah, maka kegiatan ospek bagi mahasiswa baru tahun 2020 pun mengalami sejumlah perubahan. Rencananya, ospek di tahun ini akan dilaksanakan secara daring (online).

Dilansir dari CNN Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan kegiatan ospek tidak diperkenankan dilakukan secara tatap muka. Ospek boleh dilaksanakan secara daring untuk mencegah penyebaran virus corona.

“Semua basisnya daring. Tidak ada pertemuan fisik, apalagi perpeloncoan sama sekali tidak boleh,” kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis, 25 Juni 2020.

Nizam mengimbau agar materi-materi yang biasanya diberikan pada mahasiswa baru selama ospek bisa diberikan melalui modul via internet. Pengenalan kehidupan kampus, organisasi, pembelajaran, hingga pengembangan diri mahasiswa baru pun dilaksanakan secara daring.

Nizam mengungkap bahwa pihaknya kini telah membuat buku panduan untuk perguruan tinggi terkait proses penerimaann mahasiswa baru. Dalam buku panduan tersebut, terdapat materi yang umum disampaikan saat ospek.

“Tentang orientasi mahasiswa baru sudah kita keluarkan pedoman untuk penyambutan mahasiswa baru semester depan,” ungkap Nizam, dikutip dari Jawa Pos, Kamis, 26 Juni 2020.

“Kunci sukses belajar di perguruan tinggi, mengembangkan diri, dan menjadi manusia dewasa yang mandiri dan hal-hal tata krama di kampus, etika bergaul dengan mahasiswa di kampus, dan menghindari perundungan itu sudah kita siapkan,” imbuh Nizam.

Sangat menarik membayangkan ospek akan dilaksanakan secara online. Presentasi dari himpunan mahasiswa dan pidato dari jajaran petinggi kampus mungkin akan dilaksanakan dengan konsep webinar. Mahasiswa baru pun bisa mengikutinya sambil bersantai di rumah tanpa harus duduk di tengah lapangan dari pagi hingga sore hari.

Meski saat ini perpeloncoan fisik sudah berkurang, ospek masih kerap dijadikan ajang unjuk senioritas. Tak jarang mahasiswa baru kena damprat ketika mereka tidak tau nama-nama senior yang wajahnya baru mereka lihat beberapa jam yang lalu. Mahasiswa baru pun akan langsung dilabeli songong jika berani membantah ucapan senior. Bahkan, mahasiswa baru bisa diteriaki oleh Komisi Disiplin (Komdis) hanya karena mereka diam-diam membawa parfum di tas.

Hal-hal semacam ini mungkin tidak akan dialami oleh mahasiswa baru yang menjalani ospek online. Bayangkan jika senior memarahi mahasiswa baru melalui video conference, tentu akan terasa sangat canggung dan aneh, bukan?

Hingga saat ini skenario ospek online masih belum dapat dipastikan. Selain Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang memastikan akan ada protokol penyambutan mahasiswa baru secara daring, perguruan tinggi lain belum memberikan pernyataan serupa.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual