post image
Seorang pria tengah memanggul tumpukan sampah yang ia kumpulkan dari gunung sampah.
KOMENTAR

 Warisan umat manusia pada dasarnya adalah sampah. Sampah menawarkan wawasan arkeolog tentang gaya hidup sehari-hari orang-orang di masa lalu.

Saat ini, manusia telah meninggalkan banyak sekali spesimen excavator masa depan. Kebanyakan orang Amerika menghasilkan sekitar 4,5 pon limbah setiap hari.

Pada abad ke-21 di seluruh dunia, lebih dari 40 juta pon bangkai telepon yang retak dan limbah elektronik lainnya setiap tahun.

Banyak yang dikirim ke negara-negara berkembang, di mana para pekerja mempreteli benda-benda berharga, seperti logam dan membuang sisanya.

Pendaurulangan ini akan meninggalkan sampah plastik, bahan kimia beracun, dan sisa logam yang memfosil.

Mundur ke abad 20, di Amerika Serikat, plastik dipopulerkan selama Perang Dunia II mulai mengambil alih kehidupan manusia ketika tentara tewas dalam pertempuran.

Tupperware pertama diluncurkan di pasar pada tahun 1946, diikuti oleh staples seperti batu bata Lego dan tas belanjaan.

Manusia telah menggunakan dan membuang lebih dari 8 miliar metrik ton plastik sejak saat itu.

Ditarik lebih lampau lagi, pada abad ke-19 pada zaman Inggris Kuno, Revolusi Industri, yang dimulai sekitar tahun 1760, memicu peningkatan konsumerisme.

Sampah dari mansion Victoria di East Anglia dikemas dengan botol kaca sekali pakai dan wadah logam sebagai hasilnya.

Sampah itu juga termasuk kepala bonek porselen yang tidak berwujud.

Masuk ke abad 18, New England, di tanah pertanian Kolonial, orang-orang benar-benar membuang jendela mereka.

Para arkeolog menemukan satu properti abad ke-18 yang penuh dengan botol-botol pecah, pipa pecah, dan tembikar yang hancur. Semuanya hancur tak bisa diperbaiki.

Pada abad ke-5, di Israel, tempat pembuangan sampah Bizantium seperti yang ada di Elusa (yang sekarang menjadi Gurun Negev) menjadi tempat peristiarahat terakhir untuk kerang, pecahan keramik, lubang zaitu, dan toples anggur.

Pembuangan karbon dari sampah menguhubungkan kerutuhan kota yang tiba-tiba oleh periode waktu yang sama dengan Zaman Es mini yang disebabkan oleh letusan gunung berapi terdekat.

Terakhir, pada abad ke-2 SM, di Mesir, gurun gersang tempat pembuangan sampah di luar Kota Oxyrhynchus menyimpan 500 ribu serpihan papirus, kuitansi, formulir pajak, horoskop, dan karya-karya Sappho dan Sophocles yang terlupakan.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Baca Juga

Artikel Aktual