post image
ilustrasi
KOMENTAR

Tersebab alam tlah memanggil
Kita perlu ke gunung-gunung lagi
Memasuki goa-goa kehidupan
Menjelajah rimba sejarah
Mengeja lautan makna

Kita perlu,
Bicarakan lagi
Tidak ada divide et impera
Yang ada hanya jiwa kitalah yang lemah
Tidak ada korupsi di negeri ini
Yang ada hanyalah berbagi komisi
Atau upeti
Tersebab kerakusan tak mengenal kata cukup 
Sebagaimana gengsi tak mengenal kata henti

Dan... 
Ini penting
Kita harus percaya pada kata-kata politisi
Sebab,
pastilah niat mereka baik
Sebagaimana riuh janji yang mereka ucap
pada pesta yang lalu, atas nama demokrasi,
atas nama kita.

Lalu... 
Usai pesta sana-sini 
Atas nama demokrasi itu
Siapa yang bersih-bersih?  
Siapa yang membayar tagihan pesta itu? 
Atau,
benarkah itu pesta kita? 

Kita bertanya-tanya
Tak perlu dijawab
Sebab angin gunung telah memberi tanda
Debur ombak telah mengisyaratkan
Embun pagi telah memberikan cerminnya

"Kita adalah apa yang kita baca"
"Kita adalah apa yang kita yakini"

Dan... 
Di saat daun-daun berguguran
Mentari megah di singgasana
Kita sama-sama mendengar
"Politik adalah permainan rasa, siapa dapat apa, kapan dan bagaimana, syukur-syukur jika beneran untuk kita semua"

Lalu pada saat mentari mulai tenggelam
Banyak suara-suara
Menggema
Berkali-kali.
Sederhana
Bunyinya:
"Aaah sudahlah..."

KOMENTAR ANDA

Senandung Algoritma

Sebelumnya

Artikel Rumentang Siang