post image
KOMENTAR

Kata anarkis/anarkisme tentu sering kita dengar di beberapa media maenstream di Indonesia. Kata yang biasa dipakai dalam konotasi negatif. Bahkan dimaknai sebagai suatu bentuk tindakan perusakan atau penghancuran. Sederhananya ketika ada demonstrasi besar-besaran yang menimbulkan terjadinya kerusuhan atau chaos, beberapa media memberitakan bahwa telah terjadi tindakan anarkis yang dilakukan oleh para demonstran yang sedang berunjuk rasa, misalnya membakar ban, merusak fasilitas umum, dsb. Padahal pemilihan kata \\'\\'anarkis" pada kalimat tersebut tentu kurang tepat. Jika kita telaah pengertian anarkis atau anarkisme menurut KBBI adalah :

Anarkis diambil dari kata anarki atau /anar-ki/ n 1. Hal tidak adanya pemerintahan, undang-undang, peraturan atau ketertiban; 2. Kekacauan (dalam suatu negara). atau bahasa sederhananya adalah suatu paham atau tindakan yang tidak percaya dengan adanya sistem, pemerintahan, undang-undang dan atau peraturan. Sedangkan arti dari kata vandalis atau vandalisme sendiri menurut KBBI adalah :

/va-ndal-is-me/ n 1. Perbuatan merusak dan menghancurkan hasi karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya); 2. Perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas. 

Sudah sangat jelas dari pengertian keduanya bahwa kata anarkis dengan vandalis tentu berbeda. Namun sangat disayangkan ketika media maenstream Indonesia masih saja menggunakan kata anakri, anarkis, atau anarkisme dalam setiap headline berita ketika kerusuhan pada aksi demonstrasi terjadi. Seharusnya kata yang tepat adalah vandalis bukan lagi anakris.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual